Van de Lagemaat menggunakan data dari penelitian tersebut untuk merekonstruksi pergerakan lempeng tektonik yang terjadi sejak zaman dinosaurus hingga masa kini.
Temuan ini membantu para ilmuwan memahami bagaimana benua-benua seperti Filipina dan Kalimantan mencapai posisi geografisnya saat ini.
Penemuan Lempeng Pontus memberikan kontribusi signifikan bagi ilmu geologi, terutama dalam memahami sejarah superbenua Pangaea dan bagaimana lempeng tektonik berperan dalam pembentukan wilayah-wilayah Bumi saat ini.
Studi ini juga menambah pengetahuan tentang wilayah persimpangan lempeng tektonik yang sangat aktif, yang membentang dari Jepang, Kalimantan, Filipina, hingga Selandia Baru.
Baca Juga:Cara Daftar Kunjungan ke IKN, Terbatas Hanya 300 Orang Setiap Hari
Sejak penemuan ini, para ahli terus menggali misteri Bumi yang tersembunyi dan menemukan bagaimana sejarah pergerakan lempeng tektonik telah membentuk planet yang kita huni sekarang.