Dukungan Isran Noor pada Pemuda Konservasi Kaltim, Wujud Kepedulian Terhadap Alam

Sebagai gubernur kala itu, Isran Noor memainkan peran sentral dalam merealisasikan kompensasi karbon ini.

Denada S Putri
Kamis, 14 November 2024 | 17:45 WIB
Dukungan Isran Noor pada Pemuda Konservasi Kaltim, Wujud Kepedulian Terhadap Alam
Potret Isran Noor bersama para pendukungnya. [Ist]

SuaraKaltim.id - Isran Noor mengklaim dirinya dikenal sebagai sosok yang memiliki kecintaan mendalam terhadap alam Kalimantan Timur (Kaltim). Kepeduliannya tercermin dalam berbagai inisiatif pelestarian lingkungan, seperti dukungannya terhadap konservasi hutan dan program Carbon Fund yang bertujuan mengurangi emisi karbon dari degradasi hutan.

Isran meyakini, menjaga kelestarian alam adalah bagian dari tanggung jawab moral dan strategis untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.

Melalui keterlibatannya dalam pelestarian ekosistem, Isran berupaya menginspirasi masyarakat Kaltim untuk turut serta menjaga dan merawat kekayaan alam daerah demi kesejahteraan bersama.

Calon Gubernur Kaltim ini pun bertemu dengan komunitas Pemuda Konservasi di Kelurahan Kampung Baru Tengah, Penajam Paser Utara (PPU).

Baca Juga:RSUD AWS: Harapan Baru Pengobatan Kanker di Kalimantan Timur

Pertemuan ini menjadi momen penting bagi masyarakat setempat, khususnya para pemuda, untuk berdiskusi mengenai kebutuhan pelestarian lingkungan, terutama terkait ekosistem laut yang sangat penting bagi kehidupan dan perekonomian lokal.

Ketua Pemuda Konservasi, Herman, menjelaskan bahwa komunitas ini didirikan oleh warga sekitar yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan.

Didirikan lebih dari satu dekade lalu, Pemuda Konservasi telah berkontribusi nyata pada pelestarian ekosistem laut dengan berbagai kegiatan lingkungan, seperti penanaman mangrove dan rehabilitasi terumbu karang.

Herman menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah untuk memperluas upaya konservasi ini, mengingat bahwa ekosistem laut yang lestari berdampak positif pada kelangsungan hidup warga yang bergantung pada hasil laut.

“Kami berencana untuk mengembangkan wisata diving sambil menanam terumbu karang di daerah ini. Tentunya kami berharap ada bantuan berupa alat-alat untuk mendukung pelestarian terumbu karang,” ungkap Herman, optimis, dikutip dari keterangan rilisnya yang diperoleh Kamis (14/11/2024).

Baca Juga:Bawaslu Kaltim Panggil Aliansi Kotak Kosong Samarinda dan Satpol PP untuk Klarifikasi Laporan

Sebagai simbol dukungan nyata, Isran menuliskan pesan khusus di meja transplantasi bibit terumbu karang yang akan ditempatkan di kawasan laut sekitar Kampung Baru Tengah. Ia menekankan pentingnya konservasi sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat sekitar.

“Upaya pelestarian lingkungan ini akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar,” ujar Isran.

Kepedulian Isran terhadap lingkungan, khususnya ekosistem mangrove, sudah dikenal sejak lama melalui kontribusinya pada Program Carbon Fund di Kaltim. Program ini berfokus pada pengurangan emisi karbon dari deforestasi dan degradasi hutan dengan skema pembayaran berbasis kinerja.

Program Carbon Fund, yang dikelola oleh Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) di bawah naungan Bank Dunia, memberikan insentif kepada negara-negara berkembang yang berkomitmen dalam konservasi hutan dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan.

Melalui kerja keras dan negosiasi yang panjang, Kaltim menjadi provinsi pertama di Asia Tenggara yang menerima kompensasi sebesar Rp 375 miliar atas penurunan emisi karbon.

Sebagai gubernur kala itu, Isran Noor memainkan peran sentral dalam merealisasikan kompensasi karbon ini. Pada Mei 2023, Isran memimpin tim negosiasi Kaltim dan Pemerintah Indonesia dalam pertemuan intensif selama dua hari di Washington DC, berkoordinasi dengan pejabat Bank Dunia untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan.

Hasilnya, setiap satu juta ton CO2e penurunan emisi yang dicapai Kaltim akan dibayar oleh Carbon Fund, meningkatkan pendapatan provinsi dari hasil konservasi.

Dana kompensasi ini adalah bukti nyata bahwa upaya Kaltim dalam mengurangi emisi gas rumah kaca mendapat pengakuan internasional. Pembayaran tahap pertama sebesar 20,9 juta dolar AS diberikan kepada Kaltim sebagai insentif atas pencapaian penurunan emisi yang signifikan.

"Program pengurangan emisi melalui Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund merupakan bagian dari percepatan pelaksanaan ekonomi hijau untuk transformasi ekonomi berkelanjutan di Kalimantan Timur,” tegas Isran Noor.

Kehadiran Isran dalam kegiatan konservasi lingkungan ini menginspirasi pemuda Kaltim untuk menjaga kelestarian alam sekaligus membuka peluang ekonomi berbasis lingkungan yang berkelanjutan.

Dengan dukungan penuh pemerintah, inisiatif seperti Pemuda Konservasi memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekowisata dan memperkuat kesejahteraan masyarakat lokal di Bumi Mulawarman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak