Farid Nurrahman tentang Jembatan Mahakam 1: Jika Melewati Umur Strukturnya, Harus Dibangun Baru

Kapal muatan tersebut kemudian ditarik menggunakan tugboat MTS 28 serta didampingi oleh TB Herlin 19 yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Denada S Putri
Rabu, 16 April 2025 | 22:03 WIB
Farid Nurrahman tentang Jembatan Mahakam 1: Jika Melewati Umur Strukturnya, Harus Dibangun Baru
Jembatan Mahakam 1, Samarinda. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pada Minggu (16/02/2025) lalu, terjadi insiden di Jembatan Mahakam 1 yang menyebabkan penutupan sementara akses jalan untuk dilakukan perbaikan struktur.

Hal ini terjadi karena kapal tongkang Indosukses 28 menabrak beton pada pilar 3 jembatan dan akhirnya tersangkut setelah menghantam pilar 2.

Kapal muatan tersebut kemudian ditarik menggunakan tugboat MTS 28 serta didampingi oleh TB Herlin 19 yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Dampak dari tabrakan itu langsung dirasakan oleh masyarakat Samarinda yang tengah menyebrang, sehingga mengakibatkan kepanikan akibat getaran yang cukup kuat.

Baca Juga:Tak Perlu Jauh-jauh, Liburan Seru Saat Long Weekend Bisa Dinikmati di Samarinda

Perlu diketahui, jembatan berusia 38 tahun ini telah mengalami 22 kali tabrakan sebelumnya, dan beberapa kali fender jembatan bahkan sudah hilang.

Mendengar kabar tersebut, pemerintah daerah segera merespon agar tidak terjadi korban.

Pada Jumat (28/02/2025), akses menuju Jembatan Mahakam 1 pun ditutup, guna melakukan sterilisasi area serta pemeriksaan struktur jembatan pasca tertabrak.

Akibat penutupan tersebut, para pengendara dialihkan ke Jembatan Mahakam 4 selama berlangsungnya audit, yang kemudian menimbulkan kemacetan panjang, baik di arah masuk maupun arah keluar.

Menurut Plt Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur (Dishub Kaltim), Irhamsyah, sistem rekayasa lalu lintas yang diterapkan belum berjalan optimal sehingga menyebabkan kemacetan pada Sabtu (22/02/2025).

Baca Juga:Klaim Bantuan Kompensasi Motor Rusak di Samarinda: Syarat dan Cara Mudah Mendapatkan Rp 300 Ribu

"Setelah kami evaluasi, kemacetan yang terjadi cukup parah, bahkan antrean kendaraan mencapai lebih dari satu jam. Itu sebabnya, kami memutuskan bahwa saat pelaksanaan audit keselamatan nanti, jembatan tidak akan ditutup total,” ucap Irhamsyah, dikutip dari kaltimtoday.co–Jaringan Suara.com, Rabu (16/04/2025).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini