Menanggapi hal ini, Konsul Jenderal Todd Dias menyatakan bahwa Australia memiliki banyak perusahaan dengan pengalaman membangun fasilitas kesehatan di wilayah terpencil.
"Kami juga punya banyak perusahaan yang sudah berpengalaman membangun rumah sakit di daerah-daerah yang jauh seperti di Afrika. Jadi terbuka untuk investasi di bidang kesehatan, seperti membangun rumah sakit di Kutai Barat," jawab Todd Dias.
Ia menambahkan, kehadirannya di Kaltim bertujuan untuk menjembatani kebutuhan investasi di daerah tersebut dengan para investor dari Australia.
“Selaku Konsul Jenderal Australia di Makassar, saya selalu ingin mencari peluang untuk bisa meningkatkan investasi di Indonesia, terkhusus di Kalimantan Timur,” kata Todd Dias.
Baca Juga:Rp 750 Miliar Digelontorkan, Pemprov Kaltim Wujudkan Pendidikan Gratis SMA-S3
Peluang investasi yang ditawarkan kepada Australia tidak hanya terbatas pada sektor kesehatan, tetapi juga mencakup bidang perdagangan, peternakan, dan pendidikan.
Untuk sektor perdagangan, Todd melihat potensi besar Kaltim dari posisi strategisnya di jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.
Di bidang peternakan, Australia siap mengirimkan hingga 3.000 ekor sapi ke Kaltim jika daerah ini mampu menampung dan mengembangkan kerja sama peternakan.
“Tetapi untuk pengiriman sapi dari Australia minimal harus 3.000 ekor. Tidak boleh kurang,” ungkap pejabat yang sudah bertugas sekitar dua tahun di Konsulat Jenderal Australia Makassar itu.
Meskipun demikian, Todd menegaskan bahwa peran mereka hanya sebagai fasilitator antara kebutuhan investasi Kaltim dengan para calon investor, sedangkan detail kerja sama diserahkan sepenuhnya kepada para pelaku bisnis.
Baca Juga:Setelah Gratispol, Pemprov Kaltim Sasar Program Perumahan untuk MBR
![Sekdaprov Kaltim, Sri Wahyuni. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/23/71115-sekdaprov-kaltim-sri-wahyuni-ist.jpg)
Dari Lurah hingga Sekda: Jejak Panjang Karier Sri Wahyuni di Birokrasi Kaltim