Demi Bekantan dan Orangutan, Waskita Bangun Jembatan Satwa di Hutan Lindung IKN

Lokasi dibangunnya di sekitar hutan lindung Sungai Wein, area yang dikenal sebagai habitat penting bagi satwa liar.

Denada S Putri
Sabtu, 24 Mei 2025 | 11:45 WIB
Demi Bekantan dan Orangutan, Waskita Bangun Jembatan Satwa di Hutan Lindung IKN
Ilustrasi jembatan satwa di IKN. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pembangunan infrastruktur di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) tak hanya fokus pada konektivitas manusia, tetapi juga memperhatikan kelestarian lingkungan.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk menunjukkan komitmen tersebut lewat pembangunan jembatan satwa di ruas Tol IKN Seksi 3B, tepatnya di Segmen KKT Kariangau–Simpang Tempadung, Kalimantan Timur (Kaltim).

Fasilitas perlintasan satwa ini dirancang sepanjang 8,16 meter, dan akan menjadi jalur aman bagi berbagai hewan endemik Kalimantan seperti macan dahan, bekantan, beruang madu, serta orangutan.

Lokasi dibangunnya di sekitar hutan lindung Sungai Wein, area yang dikenal sebagai habitat penting bagi satwa liar.

Baca Juga:Bupati PPU Dorong Pramuka Kelola Kawasan Edukasi Lingkungan di Era IKN

Hal itu disampaikan Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, dalam keterangan resminya, Kamis, 23 Mei 2025.

"Jembatan ini menyambungkan antara bukit dengan bukit, untuk memudahkan perpindahan hewan-hewan yang berhabitat di hutan lindung Sungai Wein," ujar Ermy, disadur dari ANTARA, Sabtu, 24 Mei 2025.

Tidak seperti jembatan konvensional, struktur ini mengusung dua lintasan berbentuk terowongan yang ditimbun tanah.

Namun untuk mengurangi beban lingkungan, Waskita menggunakan teknologi mortar busa sebagai alternatif timbunan ringan, menggantikan penggunaan tanah secara masif.

“Waskita tidak hanya mengerjakan proyek infrastruktur, tapi juga memiliki kepedulian untuk menjaga ekosistem dan lingkungan. Perseroan menyadari, tidak hanya manusia yang membutuhkan fasilitas jalan aman dan nyaman, hewan pun membutuhkannya,” kata Ermy.

Baca Juga:IKN Tak Hanya Infrastruktur, PPU Dorong Ekonomi Umat Lewat Rakorda KPEU

Dengan nilai proyek mencapai Rp 2,6 triliun, pelaksanaan konstruksi tol ini memiliki tantangan tersendiri.

Pasalnya, kawasan pembangunan bersinggungan langsung dengan koridor satwa liar di hutan lindung.

Karena itu, desain dan pengerjaan proyek harus menyesuaikan dengan kebutuhan alami hewan agar tidak terganggu aktivitas jalan tol di bawahnya.

Meski menghadapi tantangan teknis dan lingkungan, Waskita tetap optimis proyek jembatan satwa ini dapat diselesaikan sesuai target.

Proyek Tol IKN Seksi 3B Segmen KKT Kariangau–Simpang Tempadung ini dijadwalkan rampung pada Agustus 2026.

IKN Lagi Jadi Rebutan Investor, Duit Triliunan Mengalir Masuk!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini