Api tidak menyebar ke area lain, namun ruangan yang tertutup membuat asap menyebar cukup luas.
"Awal mula terbakar itu di area Atrium BIG Mall Samarinda, khususnya di gerai pakaian. Alhamdulillah tidak menyebar, namun karena ruangan tertutup mengakibatkan asap kemana-mana," ucapnya, dikutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com.
Hendra mengungkapkan bahwa pihaknya sebenarnya sudah memberikan rekomendasi kepada pengelola BIG Mall untuk memperbaiki sistem sprinkler yang tidak aktif. Sayangnya, peringatan itu tidak segera ditindaklanjuti.
"Sebelumnya sudah kita rekomendasi pihak Big Mall untuk segera diperbaiki, namun tidak mendapat respon. Akhirnya kejadiannya begini," sebutnya.
Baca Juga:Baru 2 dari 30 SPBU di Samarinda Punya Kamera Pengawas, Pemkot Desak Pertamina Bertindak
Sebanyak 25 orang tercatat menjadi korban akibat paparan asap, dengan sebagian sempat dilarikan ke rumah sakit. Sebagian besar korban mengalami gangguan pernapasan dan mendapatkan perawatan medis.
"Ada yang sempat dilarikan ke rumah sakit, jadi rata-rata korban rawat jalan karena sesak nafas akibat asap di dalam," tuturnya.
Untuk sementara, dugaan awal mengarah pada korsleting listrik sebagai pemicu kebakaran. Meski demikian, penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan oleh pihak kepolisian.
"Kurang lebih kami membutuhkan tiga jam untuk memadamkan api," tegasnya.
Sebagai langkah antisipasi pascakebakaran, Disdamkar menempatkan personel di dua titik lokasi untuk memantau kemungkinan munculnya api lanjutan.
Baca Juga:SMAN 10 Samarinda Jadi Sorotan, LSM Kaltim Minta Pemprov Jangan Gegabah
"Saat ini ada dua posko yang berjaga di area kebakaran. Untuk pemadaman tadi sudah maksimal, semoga tidak ada api lanjutan," tutupnya.