SuaraKaltim.id - Upaya meningkatkan kesejahteraan penjaga rumah ibadah kini bergerak ke tahap nyata.
Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah melakukan pendataan intensif untuk mendukung program perjalanan rohani gratis yang digagas oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud dan Seno Aji.
Program ini bukan hanya menyasar marbot masjid, tetapi juga merangkul penjaga rumah ibadah dari berbagai agama.
Sebuah langkah baru yang menunjukkan arah inklusivitas dan penguatan nilai keagamaan lintas umat.
Baca Juga:Rp 231 Miliar untuk Rakyat: Komitmen Kaltim Wujudkan Akses Kesehatan Tanpa Sekat
"Kami sedang pendataan terkait program umroh gratis. Jadi para marbot dan pihak-pihak terkait dapat menyiapkan datanya melalui aplikasi SIMAS (Sistem Informasi Masjid)," ungkap Kepala Kanwil Kemenag Kaltim, Abdul Khaliq, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa, 24 Juni 2025.
Tak hanya untuk umat Islam, Abdul Khaliq menegaskan bahwa fasilitas ini juga menjangkau penjaga gereja, pura, dan vihara yang akan diberangkatkan ke tempat-tempat suci sesuai keyakinan masing-masing.
"Para penjaga rumah ibadah dari berbagai agama juga akan diberangkatkan ke tempat-tempat tertentu sesuai dengan program yang berjalan," katanya.
Sejalan dengan proses itu, Kemenag Kaltim juga sedang mengumpulkan data terkait masjid yang terdaftar secara resmi dalam program ini.
"Untuk jumlah pastinya, saya tidak hafal, tetapi jumlah masjid yang terdata hampir mencapai lebih dari 3.000," imbuhnya.
Baca Juga:Pemprov Kaltim Tegaskan Komitmen Pendidikan Gratis: UKT Mahasiswa Unmul Direfund Penuh
Ia juga mengajak seluruh pengelola rumah ibadah untuk aktif berpartisipasi dan tidak menyia-nyiakan momentum positif ini.
"Saya harapkan seluruh masyarakat yang memiliki informasi atau keperluan terkait dapat segera mendaftarkan masjidnya melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota masing-masing yang terhubung dengan SIMAS," tuturnya.
ASN Kaltim Diajak Tinggalkan Plastik, Mulai dari Meja Kerja
Perubahan menuju lingkungan kerja yang lebih hijau mulai digerakkan dari hal kecil namun berdampak besar: meninggalkan plastik sekali pakai.
Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud—yang akrab disapa Harum—menginisiasi gerakan penggunaan tumbler di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan PPPK sebagai bagian dari upaya konkret mengurangi sampah plastik di lingkungan Pemerintah Provinsi.
Ajakan ini dilontarkan Gubernur Harum saat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang turut dirangkai dengan penganugerahan PROPER, ADIWIYATA, dan KALPATARU tingkat Provinsi, Senin, 23 Juni 2025.
Ia menggarisbawahi pentingnya mengubah kebiasaan di ruang kerja untuk menciptakan dampak positif bagi kelestarian bumi.
“Jika memungkinkan, kantor-kantor pemerintahan termasuk DPRD Kaltim bisa mulai menghindari penggunaan plastik. Lebih baik menggunakan tumbler sebagai wadah minum,” ujar Harum, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa, 24 Juni 2025.
Ia menjelaskan bahwa ancaman dari sampah plastik bukan hanya soal volume, tapi juga dampak jangka panjangnya terhadap lingkungan dan kesehatan.
Sampah plastik yang tidak terurai sempurna akan berubah menjadi partikel mikroplastik yang membawa berbagai risiko.
“Jika masuk ke tubuh manusia, mikroplastik ini bisa menimbulkan dampak jangka panjang yang sangat berbahaya,” jelasnya.
Menurut Gubernur Harum, membiasakan diri membawa tumbler bukan hanya bentuk pengurangan limbah, tapi juga simbol komitmen ASN dalam membangun budaya kerja berkelanjutan.
Langkah sederhana ini diharapkan menular ke berbagai sektor pemerintahan dan menginspirasi publik luas untuk ikut serta.
Gubernur yang juga aktif mendorong inisiatif hijau ini percaya bahwa perubahan gaya hidup di lingkungan birokrasi akan memberi efek domino terhadap kebijakan yang lebih ramah lingkungan.