1. Sektor Perdagangan Eceran (Retail)
Ini adalah sektor paling populer dan paling mudah dianalisis oleh bank. Alasannya sederhana, arus kasnya sangat terlihat, produknya nyata, dan perputaran bisnisnya relatif cepat.
Contoh Usaha:
- Toko Kelontong atau Warung Sembako: Kebutuhan pokok adalah bisnis yang tak pernah mati. Bank mudah memverifikasi stok barang dan melihat aktivitas jual beli harian.
Baca Juga:Daftar Pinjol Resmi Berizin OJK 2025, Dijamin Aman Dan Sudah Terpercaya
- Pedagang di Pasar Tradisional: Baik pedagang sayur, daging, ikan, atau pakaian, aktivitas mereka sangat terlihat dan perputaran modalnya jelas.
- Konter Pulsa dan Agen Pembayaran (PPOB): Usaha ini memiliki catatan transaksi digital yang rapi, memudahkan verifikasi omzet.
- Toko Pakaian atau Perlengkapan Rumah Tangga: Selama memiliki stok yang jelas dan lokasi yang strategis, usaha ini sangat layak dibiayai.
2. Sektor Kuliner dan Makanan (Food & Beverage)
Sama seperti perdagangan, sektor kuliner adalah bisnis "perut" yang permintaannya selalu ada. Usaha di bidang ini menunjukkan aktivitas produksi dan penjualan yang sangat nyata.
Baca Juga:KUR BCA 2025 untuk UMKM: Syarat dan Cara Daftar Biar Dapat Pinjaman Rp 75 Juta!
Contoh Usaha:
- Warung Makan (Warteg) atau Restoran Sederhana: Ini adalah target KUR yang sangat umum. Petugas survei bisa dengan mudah menghitung jumlah pengunjung dan estimasi omzet harian.
- Usaha Katering Skala Kecil: Seringkali membutuhkan modal untuk membeli bahan baku dalam jumlah besar saat mendapat pesanan. Ini adalah penggunaan dana yang sangat produktif.
- Produsen Makanan Ringan (Snack) Rumahan: Usaha seperti produsen keripik, kue basah, atau frozen food yang sudah memiliki pelanggan tetap.
- Kafe atau Kedai Kopi Sederhana: Dengan tren kopi yang terus menanjak, kedai kopi kecil yang dikelola dengan baik menjadi sangat menarik.
3. Sektor Jasa