Viral Foto Longsor Terowongan Samarinda, Wali Kota Tegaskan: Itu Kejadian Lama

Ia memastikan bahwa foto yang viral adalah dokumentasi lama.

Denada S Putri
Selasa, 15 Juli 2025 | 14:47 WIB
Viral Foto Longsor Terowongan Samarinda, Wali Kota Tegaskan: Itu Kejadian Lama
Terowongan Samarinda di sisi Jalan Sultan Alimuddin saat ditinjau Senin, 14 Juli 2025. [kaltimtoday.co]

Menerima informasi dengan bijak, menurutnya, adalah bentuk kecintaan terhadap kota sendiri.

“Saya tidak melarang kritik. Tapi jangan sampai kehilangan cinta pada kota ini. Kritik boleh, tapi pastikan yang disampaikan itu benar. Jangan malah menyebarkan keresahan lewat berita bohong,” tuturnya.

Struktur Terowongan Aman, Longsor di Inlet Tak Ganggu Proyek Strategis Samarinda

Meski sempat terjadi longsor di lereng sisi inlet Jalan Sultan Alimuddin, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memastikan bahwa struktur utama Terowongan Samarinda tetap dalam kondisi aman.

Baca Juga:DPRD Samarinda Turun Tangan, Pendirian Gereja Toraja Akan Dimediasi Ulang

Longsor tersebut terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah itu pada Senin, 12 Mei 2025.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa yang terdampak bukanlah bagian vital dari konstruksi.

Ia menyebut longsor hanya terjadi pada penahan tanah sementara yang memang belum dibangun secara permanen.

"Jadi gini, terowongan itu secara struktur aman. Kalau yang di luar itu memang baru penahan sementara. Baru tahun ini kalau enggak salah sudah dalam proses lelang," ujar Andi Harun, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu, 14 Mei 2025.

Penahan lereng di area inlet memang dirancang bersifat sementara selama tahap awal proyek, sementara fokus utama pekerjaan sebelumnya adalah membangun badan terowongan.

Baca Juga:Bukan Gelombang Kedua, Samarinda Hanya Sempurnakan Kuota Sisa PPDB

"Pada pekerja yang terdahulu kan kita fokus pada terowongannya. Dan terowongannya aman, tidak ada retak, tidak ada apa-apa," jelasnya.

Ia juga membantah anggapan bahwa proyek mengalami keterlambatan.

Menurutnya, bagian inti dari konstruksi sudah tuntas, dan saat ini tinggal menyelesaikan penguatan di sisi inlet dan outlet, yang telah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.

"Enggak molor. Karena badan terowongan prinsipnya bisa dikatakan sudah selesai. Yang yang akan dilakukan penguatan adalah inlet dan outlet-nya.”

Dalam keterangan tertulis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda, hujan dengan intensitas tinggi sejak dini hari 12 Mei disebut sebagai penyebab pergerakan tanah di area kanan pintu masuk terowongan.

Sejak Februari 2025, tim teknis telah melakukan investigasi geologi dan menemukan bahwa di luar area jalur resmi proyek (Right of Way/ROW) terdapat endapan longsoran lama atau talus deposit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini