Rekaman Video dan Saksi Kunci Jadi Petunjuk Kasus Pembunuhan Aktivis Tolak Tambang di Paser

Untuk mencegah potensi konflik susulan, aparat membentuk posko pengamanan terpadu di Kantor Camat Muara Komam.

Denada S Putri
Rabu, 23 Juli 2025 | 20:10 WIB
Rekaman Video dan Saksi Kunci Jadi Petunjuk Kasus Pembunuhan Aktivis Tolak Tambang di Paser
Press release kasus pembunuhan yang terjadi di Posko Penolakan Hauling Tambang di Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Paser. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalimantan Timur (Kaltim) menetapkan seorang pria berinisial MT sebagai tersangka pembunuhan yang terjadi di area Posko Penolakan Hauling Tambang di Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser.

MT diketahui merupakan warga Desa Muara Kate, yang lokasinya tak jauh dari tempat kejadian perkara.

Insiden berdarah ini terjadi pada Jumat dini hari, 15 November 2024.

Seorang pria bernama Russel tewas, sementara satu korban lain, Anson, mengalami luka serius akibat serangan senjata tajam.

Baca Juga:Akmal Malik: Kasus di Paser Adalah Ranah Penegakan Hukum

Penetapan MT sebagai tersangka dilakukan usai gelar perkara pada 15 Juli 2025.

Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim, Kombes Pol Jamaludin Farti, dalam konferensi pers, Selasa, 22 Juli 2025.

“Penetapan MT sebagai tersangka dilakukan berdasarkan minimal dua alat bukti yang sah, yakni keterangan saksi dan keterangan ahli,” ujar Kombes Pol Jamaludin Farti, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu, 23 Juli 2025.

Berdasarkan hasil penyelidikan, MT diketahui sempat berada di lokasi posko pada malam sebelum kejadian.

Ia disebut berpamitan pulang sekitar pukul 01.30 Wita ke rumahnya yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari posko.

Baca Juga:Satu Bulan Tanpa Kepastian, KMS Kembali Gelar Aksi untuk Kasus Pembunuhan Brutal di Paser

Namun, sekitar pukul 04.00 Wita, MT diduga kembali ke lokasi dan menyerang kedua korban saat mereka sedang tertidur.

“Korban Russel ditemukan dengan luka di bagian leher kanan, sedangkan korban Anson mengalami luka berat akibat serangan senjata tajam yang ditangkis dengan tangan kiri,” jelas Jamaludin.

Penyidik juga menemukan bahwa MT mengenakan pakaian berbeda saat kembali ke lokasi kejadian.

Awalnya ia terlihat mengenakan baju biru bergaris, namun saat menyerang, ia tampak mengenakan kaos biru bertuliskan "security" serta mengikatkan kain merah di kepala.

Kain merah itu diyakini berkaitan dengan senjata tajam jenis mandau yang digunakan dalam penyerangan.

“Perubahan penampilan itu terekam dalam video yang diambil salah satu saksi. Ini menjadi petunjuk penting dalam penyidikan,” ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini