Menolak Ikut Aksi Nasional, Ojol Balikpapan Nilai Komisi 20 Persen Masih Realistis

Alih-alih mendesak penurunan komisi seperti yang dituntut sebagian pengemudi di ibu kota.

Denada S Putri
Rabu, 23 Juli 2025 | 22:34 WIB
Menolak Ikut Aksi Nasional, Ojol Balikpapan Nilai Komisi 20 Persen Masih Realistis
Titik jemput transportasi online di anjungan kedatangan Bandara Sepinggan di Balikpapan. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Di saat gelombang protes pengemudi ojek daring menggema dari Jakarta dan berbagai kota besar lainnya, delapan komunitas ojol aktif di Kota Balikpapan justru menyatakan sikap berbeda.

Mereka menegaskan dukungan terhadap skema potongan komisi 20 persen yang saat ini diterapkan aplikator.

Komunitas seperti EL Bangor Independen, Bubuhan Bengawan Community (BBC), Grab Sepinggan Community (GSC), Grab Driver Arizona, dan lainnya, memilih untuk tidak ikut dalam aksi demonstrasi 21 Juli yang dipelopori Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia.

Hal itu disampaikan Ketua EL Bangor Independen, Johan Lubis, Senin, 21 Juli 2025.

Baca Juga:600 Siswa Sekolah Swasta Dapat Sekolah Gratis, Ini Komitmen Baru Pemkot Balikpapan

“Potongan komisi 20 persen bukan masalah besar selama order tetap terjaga dan gacor. Kami juga mendapat asuransi kecelakaan, layanan customer service yang responsif, program GrabBenefits, hingga satgas bantuan di lapangan,” ujar Johan, disadur dari ANTARA, Rabu, 23 Juli 2025.

Alih-alih mendesak penurunan komisi seperti yang dituntut sebagian pengemudi di ibu kota, para ojol Balikpapan menilai stabilitas sistem yang sudah berjalan baik justru perlu dijaga.

“Kami tidak meminta dimanjakan, tapi kami ingin sistem yang terbukti sehat tetap dijaga,” tegas Nico dari Seven Kopi GrabCar.

Dalam pandangan mereka, seruan untuk memangkas komisi menjadi 10 persen belum tentu mencerminkan aspirasi nyata para pengemudi yang masih aktif di lapangan, terutama di kota-kota penyangga seperti Balikpapan.

Sujiran dari komunitas GSC pun menekankan bahwa kebijakan tidak boleh hanya mendengar suara dari pengemudi yang sudah tak lagi aktif, sementara Agus dari BBC mengingatkan pentingnya mempertimbangkan dampak ekosistem digital transportasi terhadap pelaku UMKM dan konsumen.

Baca Juga:5.000 Warga Dibidik, Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Balikpapan Diserbu Masyarakat

Pernyataan sikap bersama komunitas ini juga telah disampaikan kepada pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, dengan harapan agar arah regulasi tidak tergesa-gesa dan tetap berpijak pada kondisi riil lapangan.

“Kami hidup dari kerja keras di jalan setiap hari. Sistem ini masih bisa menopang kami. Jangan rusak dengan kebijakan gegabah,” tegas Ketua Grab Driver Arizona, Miftahul Hadi Purnomo.

Saluran Tak Buntu, Tapi Butuh Disedimentasi: Balikpapan Waspadai Genangan Ulang

Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mulai menyiapkan langkah antisipatif jangka menengah terhadap ancaman banjir musiman di wilayah utara.

Wakil Wali Kota Bagus Susetyo meminta Dinas Pekerjaan Umum, khususnya bidang Sumber Daya Air (SDA), segera mengevaluasi fungsi Waduk Wonorejo—baik sebagai pengendali banjir maupun potensi sumber air baku.

Hal itu disampaikan Bagus saat inspeksi lapangan ke Waduk Wonorejo, Minggu, 20 Juli 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini