Menolak Ikut Aksi Nasional, Ojol Balikpapan Nilai Komisi 20 Persen Masih Realistis

Alih-alih mendesak penurunan komisi seperti yang dituntut sebagian pengemudi di ibu kota.

Denada S Putri
Rabu, 23 Juli 2025 | 22:34 WIB
Menolak Ikut Aksi Nasional, Ojol Balikpapan Nilai Komisi 20 Persen Masih Realistis
Titik jemput transportasi online di anjungan kedatangan Bandara Sepinggan di Balikpapan. [ANTARA]

“Curah hujan sebelumnya sampai hampir 92 milimeter. Ada keluhan dari warga karena muncul genangan air," kata Bagus, disadur dari ANTARA, Senin, 21 Juli 2025.

Meski genangan surut dalam dua jam, menurutnya, hal itu tidak boleh diabaikan.

Ia menekankan perlunya memastikan sistem saluran hilir bekerja optimal, terutama dari risiko sedimentasi.

“Positifnya, genangan cepat surut, artinya saluran kita tidak buntu. Tapi tetap perlu dicek sedimentasi di hilir, mungkin sudah menumpuk, sehingga daya tampung dan alirannya perlu dioptimalkan,” ujarnya.

Baca Juga:600 Siswa Sekolah Swasta Dapat Sekolah Gratis, Ini Komitmen Baru Pemkot Balikpapan

Menurut Bagus, pengendalian banjir yang efektif di kawasan waduk memerlukan kombinasi dua pendekatan: manajemen kapasitas tampungan dan regulasi debit air ke saluran sekunder.

“Air jangan dilepas semua sekaligus. Harus diatur separuh ditampung sementara, separuh masuk saluran, agar tidak meluap bersamaan. Itu prinsipnya,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung sistem drainase yang sudah dibangun.

Pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan infrastruktur jika kesadaran lingkungan masih rendah.

“Kita tidak bisa mengandalkan infrastruktur saja, partisipasi masyarakat itu kunci. Jangan sampai saluran kita bagus tapi buntu karena sampah,” tegas Bagus.

Baca Juga:5.000 Warga Dibidik, Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Balikpapan Diserbu Masyarakat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini