Dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 9,5 Juta, Warga Balikpapan Keluhkan PBB Melonjak Drastis

Kenaikan pajak yang drastis bisa memicu kenaikan biaya produksi, harga barang, hingga memperberat beban usaha kecil.

Denada S Putri
Kamis, 21 Agustus 2025 | 21:50 WIB
Dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 9,5 Juta, Warga Balikpapan Keluhkan PBB Melonjak Drastis
Ilustrasi Kota Balikpapan, penyangga IKN. [Ist]

Kenaikan pajak yang drastis bisa memicu kenaikan biaya produksi, harga barang, hingga memperberat beban usaha kecil.

Baik Nurhadi maupun Purwadi menilai Balikpapan seharusnya mengoptimalkan potensi lain, mulai dari penguatan BUMD, pengelolaan aset daerah, hingga mendorong investasi.

“Balikpapan itu gerbang utama Kaltim. Banyak aset yang bisa dikelola untuk jadi sumber pendapatan tanpa membebani rakyat. Tapi harus ada kemauan politik dan profesionalisme dalam pengelolaan,” tambah Purwadi.

Nurhadi menutup dengan mengingatkan bahwa masalah utama bukan sekadar besarnya angka pajak, tetapi dampak sosial yang bisa timbul jika pemerintah gagal membangun komunikasi publik.

Baca Juga:Atasi Banjir, Balikpapan Bangun Saluran Inhutani yang Ramah Pejalan Kaki

“Kebijakan ini bersentuhan langsung dengan dapur masyarakat. Jika tidak ditangani dengan cepat dan transparan, bisa muncul spekulasi liar dan gesekan sosial. Ini yang harus dihindari,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?