SuaraKaltim.id - Akun Facebook bernama “Berita Papua Terkini” pada Kamis, 4 September 2025, membagikan sebuah video [arsip] yang diklaim menampilkan polisi memamerkan barang bukti hasil unjuk rasa di Samarinda.
Dalam video itu terlihat puluhan botol diduga bom molotov serta sebuah lukisan bergambar palu arit dengan tulisan ‘PKI’.
Unggahan tersebut disertai narasi:
“PKI Tunggangi Demo di Samarinda”.
Baca Juga:CEK FAKTA: Puan Maharani Lengser dari Kursi Ketua DPR
Klaim itu menyebut bahwa aksi mahasiswa di Samarinda telah ditunggangi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Melansir dari TurnBackHoax.id, tim pemeriksa fakta serta pemberitaan dari antaranews.com, barang bukti tersebut memang disita polisi dari lingkungan Kampus 2 Universitas Mulawarman (Unmul), Jalan Banggeris, Samarinda, pada Minggu, 31 Agustus 2025, malam.
Dalam konferensi pers pada Senin, 1 September 2025, Polresta Samarinda memamerkan barang bukti berupa 27 bom molotov, bahan bakar, kain perca, gunting, dan sebuah lukisan bergambar logo PKI.
Namun, terkait keberadaan lukisan itu, pihak kampus memberikan klarifikasi.
Wakil Rektor III Unmul, Prof. Moh Bahzar, menegaskan bahwa lukisan tersebut merupakan alat peraga pembelajaran sejarah demokrasi Indonesia, khususnya pada era Presiden Soekarno.
Baca Juga:CEK FAKTA: Malaysia Akan Kembalikan Ambalat ke Indonesia?
Lukisan itu digunakan untuk keperluan akademik, bukan sebagai bentuk penyebaran ideologi terlarang.
Dengan demikian, narasi yang menyebut bahwa demo mahasiswa di Samarinda ditunggangi PKI adalah tidak benar.
Klaim bahwa demo mahasiswa di Samarinda ditunggangi PKI adalah menyesatkan.
Lukisan bergambar logo PKI yang ditampilkan dalam video merupakan alat peraga pembelajaran di Universitas Mulawarman.
Tidak ada bukti kredibel bahwa demonstrasi mahasiswa tersebut terkait dengan aktivitas PKI.
Kategorinya ialah Misleading Content (Konten Menyesatkan).