Baca 10 detik
“Arahan dari pimpinan kami untuk bantu sosialisasi dan kompensasi sekitar Rp 5 juta. Nanti kita evaluasi lagi ke depannya,” ujarnya.
Namun, pernyataan itu belum cukup meredakan kemarahan warga.
Mereka tetap menuntut agar proyek dihentikan sementara hingga ada jaminan keamanan dan transparansi dari pihak pelaksana.
“Mereka bilang sudah sosialisasi, tapi kami tidak pernah merasa ada. Surat pun tidak ada, dari RT juga tidak ada. Mereka bohong ke publik,” tegas Risma.
Baca Juga:Rumah Retak dan Tanah Bergetar, Warga Sungai Dama Keluhkan Aktivitas Proyek Terowongan