Antara Proyek Strategis dan Ketenangan Warga: Pelajaran dari Dentuman Terowongan Samarinda

Getaran terasa hingga ke dalam rumah dan menimbulkan keresahan di waktu istirahat.

Denada S Putri
Minggu, 19 Oktober 2025 | 18:49 WIB
Antara Proyek Strategis dan Ketenangan Warga: Pelajaran dari Dentuman Terowongan Samarinda
Situasi saat warga mendatangi lokasi proyek Terowongan Samarinda di Jalan Kakap, Rabu 15 Oktober 2025 malam. [Presisi.co]
Baca 10 detik
  • Dentuman keras di proyek Terowongan Sungai Dama sempat membuat warga Samarinda panik, namun kontraktor memastikan suara itu berasal dari uji fondasi (Pile Dynamic Analyzer Test), bukan pekerjaan pemancangan.

  • Uji fondasi hanya dilakukan di dua titik dengan durasi singkat sekitar tiga menit per titik, dan kini telah selesai tanpa ada rencana kegiatan serupa yang menimbulkan kebisingan.

  • Kontraktor meminta maaf kepada warga atas pelaksanaan uji malam hari tanpa sosialisasi, serta berkomitmen agar pekerjaan selanjutnya—tahap struktur atas—dilakukan pada jam siang dan lebih ramah lingkungan.

SuaraKaltim.id - Suara dentuman keras yang terdengar di kawasan proyek Terowongan Sungai Dama, Kota Samarinda, Rabu, 15 Oktober 2025, malam, sempat membuat warga sekitar panik.

Getaran terasa hingga ke dalam rumah dan menimbulkan keresahan di waktu istirahat.

Pihak kontraktor pelaksana proyek menjelaskan, suara keras tersebut bukan berasal dari pekerjaan pemancangan seperti yang diduga, melainkan dari uji fondasi atau Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test—tahapan rutin untuk memastikan kekuatan fondasi yang telah dibor dan dicor.

Hal itu disampaikan Project Manager kontraktor pelaksana, Billy, di Samarinda, Kamis, 16 Oktober 2025.

Baca Juga:Rumah Retak dan Tanah Bergetar, Warga Sungai Dama Keluhkan Aktivitas Proyek Terowongan

“Sebelumnya kami sudah melakukan pekerjaan fondasi dengan metode bor, bukan pemancangan. Setelah proses pengeboran dan pengecoran selesai, lazimnya dilakukan pengujian untuk memastikan hasilnya baik atau tidak,” katanya, disadur dari kaltimetam.id--Jaringan Suara.com, Minggu, 19 Oktober 2025.

Billy menjelaskan, pengujian malam itu hanya dilakukan di dua titik, masing-masing dengan satu kali tumbukan berbobot enam ton.

Prosesnya singkat, sekitar tiga menit per titik, dan berakhir sekitar pukul 21.00 Wita.

Menurutnya, jadwal semula adalah sore hari, namun hujan deras sejak siang membuat pelaksanaan ditunda hingga malam.

“Karena hujan dari siang sampai sore, kami lanjutkan malam. Pengujiannya hanya dua kali tumbukan, tinggi jatuhnya 40 sentimeter, dan sudah selesai. Mungkin warga kaget karena bunyinya keras,” ujarnya.

Baca Juga:Memancing Berujung Mencekam, Warga Balikpapan Diserang Buaya

Billy menegaskan bahwa uji fondasi tersebut kini telah selesai seluruhnya, dan tidak akan ada lagi aktivitas serupa yang menimbulkan kebisingan atau getaran.

Tahapan berikutnya akan beralih ke pekerjaan struktur atas seperti pengecoran dan pembangunan dinding terowongan.

Meski demikian, ia mengakui adanya kekurangan dalam komunikasi kepada warga sekitar.

“Kami mohon maaf karena belum sempat menyampaikan pemberitahuan kepada warga. Mungkin ada miskomunikasi karena kegiatan dilakukan malam hari dan sedikit mengganggu waktu istirahat,” ungkapnya.

Billy menambahkan, pihak proyek akan lebih berhati-hati dalam penjadwalan pekerjaan ke depan agar tidak mengganggu kenyamanan lingkungan.

“Kami memahami warga terganggu karena waktunya malam hari. Kami mohon maaf sebesar-besarnya. Pengujian sudah selesai, jadi tidak ada kegiatan serupa lagi,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini