-
Dentuman keras di proyek Terowongan Sungai Dama sempat membuat warga Samarinda panik, namun kontraktor memastikan suara itu berasal dari uji fondasi (Pile Dynamic Analyzer Test), bukan pekerjaan pemancangan.
-
Uji fondasi hanya dilakukan di dua titik dengan durasi singkat sekitar tiga menit per titik, dan kini telah selesai tanpa ada rencana kegiatan serupa yang menimbulkan kebisingan.
-
Kontraktor meminta maaf kepada warga atas pelaksanaan uji malam hari tanpa sosialisasi, serta berkomitmen agar pekerjaan selanjutnya—tahap struktur atas—dilakukan pada jam siang dan lebih ramah lingkungan.
Sejak awal Mei, tim proyek disebut telah melakukan pendataan kondisi rumah warga di sekitar lokasi pekerjaan untuk mengantisipasi dampak getaran atau retakan akibat konstruksi.
Langkah ini menjadi bagian dari tanggung jawab sosial dan upaya menjaga kepercayaan masyarakat.
“Pengujian fondasi itu lazim dilakukan di semua proyek besar, baik gedung, jembatan, maupun terowongan. Tujuannya memastikan daya dukung tanah kuat dan stabil,” jelas Billy.
Ia menambahkan, hasil pengujian malam itu dinyatakan baik sehingga proyek siap memasuki tahap berikutnya.
Baca Juga:Rumah Retak dan Tanah Bergetar, Warga Sungai Dama Keluhkan Aktivitas Proyek Terowongan
Setelah tahap fondasi rampung, pekerjaan akan dilanjutkan ke pengecoran struktur atas yang lebih ramah terhadap lingkungan dan tidak menimbulkan kebisingan.
Pihak kontraktor berkomitmen melaksanakan kegiatan hanya pada jam kerja siang hari dan memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Kota Samarinda.
“Tahapan fondasi sudah rampung dan hasilnya memuaskan. Setelah ini kami akan fokus ke struktur atas dan pengecoran. Kami pastikan tidak ada lagi kegiatan malam hari yang menimbulkan kebisingan,” pungkas Billy.