SuaraKaltim.id - Badan Gizi Nasional (BGN) mulai menerapkan skema khusus penyajian menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 27 sekolah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Program ini tak sekadar memberikan makanan, tetapi juga memastikan kecukupan gizi sesuai kebutuhan penerima manfaat.
Ahli Gizi BGN, Aknes Asteria Pioh, menjelaskan bahwa porsi menu MBG disesuaikan berdasarkan kelompok usia dan kebutuhan gizi penerima.
Hal itu disampaikannya saat berada di Penajam, Rabu, 15 Oktober 2025.
Baca Juga:Tak Menunggu Pusat, Pemkab PPU Tanggung Sendiri Program MBG di Sekitar IKN
“Penerapan gizi tidak sekadar dibagi rata, ada beberapa skema yang harus dilalui, seperti batasan umur peserta didik,” ujarnya disadur dari ANTARA, Minggu, 19 Oktober 2025.
Menurut Aknes, anak-anak di PAUD/TK dan SD kelas 1–3 mendapat porsi kecil, sementara SD kelas 4–SMP mendapat porsi sedang.
Adapun SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui mendapat porsi besar.
“Sekolah menengah atas (SMA), ibu hamil, dan ibu menyusui diberikan porsi besar,” jelasnya.
Ia menegaskan, setiap menu telah dihitung secara rinci dari aspek energi, protein, lemak, dan karbohidrat agar peserta didik tak hanya kenyang, tetapi juga memperoleh gizi seimbang.
Baca Juga:Seno Aji Ajak SPS Kaltim Jadi Mitra Strategis Pemerintah Jelang IKN
Pada tahap awal, kelompok seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan posyandu belum masuk penerima manfaat MBG.
Namun, Aknes memastikan mereka akan dilibatkan pada tahap kedua setelah penyesuaian program di wilayah yang sebagian daerahnya masuk dalam Ibu Kota Nusantara (IKN) ini.
“Pada tahap dua, peserta didik atau guru juga bakal mendapatkan penerimaan manfaat,” ujarnya.