Skema Gizi Khusus Mulai Diterapkan di Sekolah Sekitar IKN: Porsi Disesuaikan Usia dan Kebutuhan

Menurut Aknes, anak-anak di PAUD/TK dan SD kelas 13 mendapat porsi kecil, sementara SD kelas 4SMP mendapat porsi sedang.

Denada S Putri
Minggu, 19 Oktober 2025 | 19:13 WIB
Skema Gizi Khusus Mulai Diterapkan di Sekolah Sekitar IKN: Porsi Disesuaikan Usia dan Kebutuhan
Ilustrasi MBG. [Ist]
Baca 10 detik
 
 
  • Badan Gizi Nasional (BGN) mulai menerapkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 27 sekolah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

  • Porsi menu MBG disesuaikan dengan usia dan kebutuhan gizi, mulai dari porsi kecil untuk PAUD–SD kelas bawah hingga porsi besar untuk SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui.

  • BGN memastikan seluruh menu memenuhi standar energi, protein, lemak, dan karbohidrat, serta akan memperluas penerima manfaat pada tahap kedua termasuk ibu hamil, balita, dan posyandu.

SuaraKaltim.id - Badan Gizi Nasional (BGN) mulai menerapkan skema khusus penyajian menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 27 sekolah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Program ini tak sekadar memberikan makanan, tetapi juga memastikan kecukupan gizi sesuai kebutuhan penerima manfaat.

Ahli Gizi BGN, Aknes Asteria Pioh, menjelaskan bahwa porsi menu MBG disesuaikan berdasarkan kelompok usia dan kebutuhan gizi penerima.

Hal itu disampaikannya saat berada di Penajam, Rabu, 15 Oktober 2025.

Baca Juga:Tak Menunggu Pusat, Pemkab PPU Tanggung Sendiri Program MBG di Sekitar IKN

“Penerapan gizi tidak sekadar dibagi rata, ada beberapa skema yang harus dilalui, seperti batasan umur peserta didik,” ujarnya disadur dari ANTARA, Minggu, 19 Oktober 2025.

Menurut Aknes, anak-anak di PAUD/TK dan SD kelas 1–3 mendapat porsi kecil, sementara SD kelas 4–SMP mendapat porsi sedang.

Adapun SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui mendapat porsi besar.

“Sekolah menengah atas (SMA), ibu hamil, dan ibu menyusui diberikan porsi besar,” jelasnya.

Ia menegaskan, setiap menu telah dihitung secara rinci dari aspek energi, protein, lemak, dan karbohidrat agar peserta didik tak hanya kenyang, tetapi juga memperoleh gizi seimbang.

Baca Juga:Seno Aji Ajak SPS Kaltim Jadi Mitra Strategis Pemerintah Jelang IKN

Pada tahap awal, kelompok seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan posyandu belum masuk penerima manfaat MBG.

Namun, Aknes memastikan mereka akan dilibatkan pada tahap kedua setelah penyesuaian program di wilayah yang sebagian daerahnya masuk dalam Ibu Kota Nusantara (IKN) ini.

“Pada tahap dua, peserta didik atau guru juga bakal mendapatkan penerimaan manfaat,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini