-
Warga Jalan Rapak Indah Samarinda memprotes ketidakjelasan ganti rugi lahan yang telah digunakan sejak 1996 dengan memasang spanduk berisi kritik tajam kepada pemerintah.
-
Kuasa hukum warga, Abdurrahim, menilai pemerintah tidak berpihak dan hanya saling lempar tanggung jawab tanpa memberikan solusi konkret selama hampir tiga dekade.
-
Warga memberi ultimatum bahwa jika mediasi terakhir gagal, mereka siap menutup jalan dan menempuh jalur hukum untuk menuntut keadilan.
“Kalau mediasi gagal lagi, kami akan mengajukan somasi resmi dan membawa masalah ini ke jalur hukum,” jelasnya.
Abdurrahim mengingatkan bahwa pemerintah tidak seharusnya menyepelekan kepercayaan rakyat.
“Tiga puluh tahun warga menunggu. Itu bukan waktu singkat. Pemerintah seharusnya malu kalau janji kepada rakyat tak pernah ditepati,” ujarnya.
Ia menutup dengan pesan keras kepada pemerintah.
Baca Juga:Minim Transparansi, Warga Samarinda Kecewa Proses Ganti Rugi Proyek Terowongan
“Warga Rapak Indah bukan meminta belas kasihan, tapi menuntut keadilan. Kalau negara tak hadir untuk rakyatnya, maka rakyat akan berdiri untuk dirinya sendiri,” pungkasnya.