Dibayar Uang Palsu Berkali-kali, Pedagang Pasar Loa Bakung Minta Polisi Bertindak

Adrik menjelaskan, pelaku biasanya berpakaian rapi, bahkan mengenakan gamis dan masker, lalu berpura-pura terburu-buru saat membayar.

Denada S Putri
Selasa, 04 November 2025 | 17:42 WIB
Dibayar Uang Palsu Berkali-kali, Pedagang Pasar Loa Bakung Minta Polisi Bertindak
Adrik, pedagang ikan menjadi korban peredaran uang palsu menunjukkan bentuk uang palsu yang didapati dari pembeli tak bertanggung jawab. [kaltimtoday.co]
Baca 10 detik
  • Para pedagang ikan di Pasar Loa Bakung, Samarinda, resah akibat maraknya peredaran uang palsu yang kerap diterima saat pasar sedang ramai.

  • Pelaku biasanya berpakaian rapi dan berpura-pura terburu-buru saat bertransaksi untuk mengelabui pedagang.

  • Polisi meminta korban segera melapor agar kasus peredaran uang palsu tersebut bisa ditindaklanjuti secara hukum.

SuaraKaltim.id - Di tengah kesibukan pasar pagi di kawasan Loa Bakung, Samarinda, para pedagang ikan kini dihadapkan pada ancaman baru: peredaran uang palsu yang kian meresahkan.

Salah satu korbannya adalah Adrik (32), pemilik lapak ikan di Jalan Jakarta.

Ia mengaku beberapa kali menerima uang palsu dari pembeli yang memanfaatkan momen ramai untuk melancarkan aksinya.

“Kalau pagi kan di sini ramai, jadi saya nggak sempat membuka satu-satu uangnya,” kata Adrik sambil menunjukkan hasil jualannya, Selasa, 4 November 2025, dikutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com.

Baca Juga:CEK FAKTA: Benarkah Nadiem Makarim Ditahan Polisi Militer? Ini Penjelasan Lengkapnya

Ia baru mengetahui uang yang diterimanya palsu saat dihitung oleh istrinya di rumah.

“Ketahuannya itu pas dihitung istri. Dicek ternyata ada uang palsu. Sudah lebih dari sekali saya dapat, ada yang Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, sampai Rp 100 ribu,” ungkapnya.

Adrik menjelaskan, pelaku biasanya berpakaian rapi, bahkan mengenakan gamis dan masker, lalu berpura-pura terburu-buru saat membayar.

“Modusnya cepat sekali. Taruh uang di keranjang, minta kembalian, terus langsung pergi,” tuturnya.

Kini ia memilih lebih hati-hati dan bahkan mulai merekam transaksi menggunakan ponsel sebagai bentuk antisipasi.

Baca Juga:Retribusi Lapak Rp 819 Ribu Bikin Resah Pedagang Lang-Lang Bontang

“Harapannya ya orang sadarlah. Kita cari uang itu pakai keringat, capek. Terus aparat juga tolong tindak lanjuti, paling nggak bisa dikurangi lah peredarannya kalau nggak bisa dihentikan,” jelasnya.

Kejadian serupa juga dialami Safat, pedagang lain di lokasi yang sama.

Ia mengaku sempat menerima uang palsu pecahan Rp 100 ribu yang hampir tak bisa dibedakan dengan uang asli.

“Saking jengkelnya, langsung kami bakar aja uangnya, Mas,” ucapnya.

Menanggapi hal ini, Kanit Reskrim AKP Agung Sisbiantoro meminta warga yang menjadi korban untuk segera melapor agar dapat ditindaklanjuti secara hukum.

“Apabila ke depan kembali mengalami kejadian serupa dapat melaporkan kepada pihak berwajib,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini