SuaraKaltim.id - Lantaran tak punya gedung sekolah, SD Bersinar di Balikpapan terpaksa menyewa rumah warga untuk dijadikan ruang kelas sederhana.
Kepala sekolah SD Bersinar, Bintang Riris Parhusip menyebut kondisi itu sudah berjalan dua tahun sejak SD Bersinar dibangun. Sekolah yang semula dibangun untuk menampung anak-anak yang tak dapat zonasi SD Negeri ini, terpaksa bertahan walau tersendat dari sisi keuangan maupun pembayaran.
“Murid kami Cuma sedikit, SD ada belasan saja termasuk kelas 1 dan 2. Kami tak punya gedung, jadi untuk belajar kami menyewa di rumah warga di Batakan ini,” katanya (15/9/2020).
Terletak di Jalan Pemuda, Batakan, Kelurahan Manggar, sekolah ini memang agak jauh dari jalan besar. Rata-rata, siswa yang belajar di sana adalah anak-anak petani di Batakan.
Baca Juga: IKN Ditunda karena Covid-19, Masyarakat Kaltim Dukung
Ruang belajar mereka juga tergolong kecil, hanya 2x3 meter terdiri tiga kelas. Perlengkapan belajar-mengajar juga masih mendapat banyak bantuan dari orangtua murid yang mampu.
“Kami memang sederhana, tapi niat kami ini untuk memberi pengajaran pada anak-anak yang tidak kebagian zonasi SD Negeri,” sebutnya.
Sebenarnya SD Bersinar sudah memberlakukan uang gedung untuk biaya sewa. Namun ketika orangtua meminta keringanan untuk pembayaran, maka pembayaran pun tertunda.
“Kita paham sekali situasi pandemi ini, kami juga tidak bisa memaksakan orangtua murid. Karena kalau tidak ada ya mau bagaimana,” sebutnya.
Semasa pandemi Covid-19, SD Bersinar bahkan mengurangi pembayaran untuk SPP siswa yang kurang mampu. Riris bahkan harus memutar otak untuk membayar gaji-gaji guru yang mengajar di SD Bersinar.
Baca Juga: Waspada! Jumlah Positif Covid-19 di Kaltim Melonjak 279 Kasus
“Belum ada pemasukan sama sekali. Sementara ini kalau ada rejeki, gaji para guru duluan. Kami juga harus mencari pemasukan lain seperti jualan sayur untuk talangan bayar sewa ruang kelas,” sebutnya.
Kondisi tersebut sudah berulang kali disampaikan ke Dinas Pendidikan setempat. Namun, hingga saat ini belum ada jalan keluar yang dapat diambil pihak sekolah. Untuk yayasan pun mereka terpaksa menumpang di Yayasan Al Iqra Balikpapan.
“Kami tidak punya yayasan sekolah. Kami numpang dulu pada Yayasan Al Iqra. Untung saja ada pemilik yayasan yang berbaik hati pada kami. Sampai kini, kami masih berharap mendapat bantuan untuk masalah yayasan sekolah,” kata Bintang.
Bintang berharap, masa pandemi segera berakhir. Selain rindu mengajar di sekolah bersama siswa, dirinya juga ingin segera berupaya mencari jalan keluar untuk masalah yayasan dan gedung yang dibutuhkan.
"SD Bersinar ini sudah tahun ke dua. Saya berharap, pemerintah dapat jalan-jalan melihat sekolah kami. Meski terbatas, tapi kami semangat belajar-mengajar," pungkasnya
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Maladewa-nya Indonesia: Eksplorasi Surga Tersembunyi di Pulau Maratua
-
5 Rekomendasi Pompa Air Watt Kecil Terbaik 2025, Hemat Listrik dan Menyedot Efisien
-
Menumbuhkan Ketangguhan Mental Anak dan Perempuan, Prioritas Baru Bangsa
-
Penajam Dapat 10 Sekolah Baru, Pemerintah Pusat Genjot Infrastruktur Pendidikan Penyangga IKN
-
Ekspor Batu Bara Turun, Ekonomi Kaltim Tetap Tangguh Hingga Akhir 2025