Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 18 September 2020 | 07:00 WIB
Ananda Ayu Masnathasari, mahasiswi kedokteran pertama beragama Hindu, berhasil wisuda dan menjadi dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) / Foto : Zakir Sabhara

SuaraKaltim.id - Universitas Muslim Indonesia (UMI) Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) baru saja mewisuda lulusan-lulusannya di masa pandemi ini.

Meski begitu dari sekian banyak lulusan yang diwisuda, ada satu nama yang terasa asing dalam wisuda yang digelar September 2020 ini dan menjadi pembicaraan menarik.

Ni Made Ayu Masnathasari begitu nama yang kini menjadi pembicaraan. Lantaran, mahasiswi Fakultas Kedokteran yang telah menjalani pendidikan selama lima tahun delapan bulan ini merupakan mahasiswa yang beragama Hindu di kampus Islam tersebut.

Tak hanya itu, ternyata selama menempuh pendidikan di UMI, Ayu kerap mengenakan jilbab seperti yang tertuang dalam aturan kampus tersebut.

Baca Juga: Berjilbab Lebih 5 Tahun, Mahasiswi Kedokteran Ini Beragama Hindu

Setiap hari penampilan Ayu di dalam kampus seperti mahasiswi lainnya. Memakai jilbab dan pakaian tertutup, pakaian muslimah.

"Tidak mudah pak, tapi jadinya saya setiap hari banyak belajar. Lebih siap diri saja. Setiap hari ada tantangan baru. Apa lagi besok," kata perempuan kelahiran Takalar ini dalam video wawancara dengan Dekan Fakultas Teknologi Industri UMI Zakir Sabhara, Kamis (17/9/2020).

Selama mengikuti kuliah di kampus dengan Islami itu, Ayu mengaku tidak merasa dipaksa memakai jilbab.

Bahkan, saat masih menjadi mahasiswa baru UMI, ada aturan yang mewajibkan mahasiswa mengikuti pendidikan pesantren selama satu bulan.

Namun, kampus memberikan kompensasi kepada Ayu tidak mengikuti aturan tersebut, melainkan harus belajar di Pura sesuai keyakinan yang dianutnya.

Baca Juga: Beragama Hindu, Begini Kesan Ayu Jadi Dokter Pertama di Kampus Islam

"Semakin lama semakin terbiasa," kata Ayu.

Keluarga Ayu sendiri tinggal di Kabupaten Takalar. Ayahnya yang berasal dari Kabupaten Tabanan, Bali bekerja sebagai guru olah raga SMP.

Sebagai bentuk penghargaan UMI terhadap prestasi dan kerja kerasnya, Ayu diberikan kesempatan memberikan pidato di depan dosen, sarjana, dan mahasiswa UMI.

Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Zakir Sabhara yang bertemu dengan Ayu mengaku bangga. Meski beragama Hindu, Ayu tetap nyaman belajar sampai lulus menjadi dokter di UMI.

"Ini anak kerennya kedokteran. Pertama kalinya di kedokteran mahasiswa agama Hindu," kata Zakir.

"Saya menetes tadi air mataku," tambah Zakir.

Dia mengatakan, kejadian ini harus menjadi pelajaran. Meski berbeda agama, suku, ras, dan golongan, rasa ke-Indonesia-an harus tetap dijaga.

"Semua satu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.

Load More