SuaraKaltim.id - Meski pandemi Covid-19 sudah terjadi selama enam bulan, terhitung sejak Maret 2020, namun penyerapan anggaran untuk penanganan wabah tersebut cukup tinggi.
Seperti anggaran penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara (Dinkes PPU), Kalimantan Timur yang sampai saat ini terserap sekitar 55 persen.
"Lebih dari enam bulan mewabahnya Virus Corona, dana penanganan Covid-19 terserap 55 persen," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PPU Arnlod Wayong ketika ditemui Antara di Penajam, Rabu (30/9/2020).
Serapan terbesar anggaran Covid-19 jelasnya, yakni untuk kegiatan pengetatan di pintu-pintu masuk wilayah dan belanja alat pelindung diri (APD) untuk para petugas.
Baca Juga: Penajam Paser Utara, Ibu Kota Baru Zona Merah Virus Corona!
Dana penanganan Virus Corona tersebut, lanjutnya, salah satunya untuk membayar upah para petugas jaga posko pengetatan pintu-pintu masuk ke wilayah PPU.
"Upah untuk masing-masing petugas penjaga posko pengetatan pintu masuk wilayah itu sebesar Rp 50.000 sampai Rp 70.000 per hari," tambahnya.
Pemkab PPU telah mengalokasikan anggaran lebih kurang Rp 25 miliar untuk penanganan dan pencegahan mewabahnya Virus Corona kepada dinkes setempat.
Dari total anggaran yang dialokasikan pemkab, menurut Arnold sampai saat ini tersisa lebih kurang Rp 11 miliar.
Namun dana penanganan Covid-19 yang sudah masuk ke kas dinkes baru sekitar Rp 15 miliar.
Baca Juga: Jumlah Positif Corona Naik, Pemkab Penajam Paser Utara Berlakukan WFH
"Anggaran Virus Corona dicairkan secara bertahap, kalau dana di Dinas Kesehatan sudah tidak mencukupi dikoordinasikan lagi dengan pemerintah kabupaten," katanya.
Sejak PPU ditetapkan siaga darurat Covid-19, dinkes harus memenuhi kebutuhan alat pelindung diri dan suplemen para petugas.
Dana penanganan di PPU berasal dari pengalihan sejumlah anggaran kegiatan yang sebelumnya dialokasikan pada APBD 2020. (Antara)
Berita Terkait
-
Program Makan Bergizi Gratis Cuma Dongkrak PDB 0,06%, Sektor Pendidikan Rugi Rp27 Triliun
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Bank Indonesia Catat Surplus Anggaran Rp55 Triliun Hingga September 2024
-
Natalius Pigai Minta Rp20 Triliun usai jadi Menteri HAM, Eks Pimpinan KPK Bambang Widjojanto Bilang Begini
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Prediksi BMKG: Pasang Laut Kaltim Capai 2,7 Meter, Berikut Dampaknya