Scroll untuk membaca artikel
Yovanda Noni
Senin, 05 Oktober 2020 | 10:29 WIB
Kisah Talitha, perawat binatang liar di Samarinda

Rata-rata, kucing dan anjing yang mendapat perawatan di rumah Talitha adalah yang mengalami patah tulang, tumor hingga virus.

Hewan yang paling parah saat dirawat adalah anjing bernama Iba.

Talitha bahkan harus mengeluarkan biaya cukup banyak, untuk anjing Iba yang dia dapatkan dari laporan temannya.

"Anjing ini dia sudah empat kali dioperasi, ada tumor diperutnya. Terus dibagian telinga luka sampai ada belatung. Jadi harus dilakukan pengangkatan. Sekarang sudah agak baikan, cuman kupingnya harus diamputasi," katanya.

Baca Juga: Hadiri Acara Syukuran, Anggota DPRD Samarinda Diperiksa Gakkumdu

Tidak hanya anjing dan kucing lokal, ternyata Talitha juga merawat binatang ras hias.

Binatang-binatang cantik itu terlantar di pinggir jalan, lantaran dibuang oleh si pemilik karena sudah terlalu tua.

“Ada kucing ras yang jenis anggora persia, itu yang sengaja dibuang. Pemiliknya sudah tidak mau lagi merawat karena kucingnya mungkin sudah tua dan tidak lucu lagi. Ya itu lah, makanya saya ambil dari jalanan semua,” ungkapnya.

Talitha membuka jasa penampungan perawatan kucing itu, murni untuk menyembuhkan binatang yang terluka. Dia bahkan mempersilahkan warga Samarinda untuk memberi informasi jika ada kucing atau anjing yang tengah membutuhkan bantuan.

"Banyak yang tag di akun IG (Instagram) dan Twitter saya. Tolong ada kucing patah tulang habis ketabrak misalnya, atau ada yang sakit karena kerendam banjir. Nanti langsung suruh saya antar atau saya jemput baru saya rescue diklinik," sebutnya.

Baca Juga: Ratusan Spanduk Sosialisasi Pilkada di Samarinda Belum Dilepas

Dia berpesan, agar masyarakat tidak semena-mena dengan kucing dan anjing liar di jalanan. Jika mengganggu, sebaiknya menghubungi para pecinta kucing atau anjing.

Load More