SuaraKaltim.id - Pasca aksi unjuk rasa oleh massa Balikpapan Bergerak, Pemerintah Kota Balikpapan berinisiatif membuka 27 puskesmas untuk melayani pemeriksaan Covid-19 kepada para massa yang ikut demo penolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja atau dikenal Omnibus Law.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan dari 27 puskesmas yang disediakan hanya ada 7 orang peserta demo yang rapid test padahal ada lebih dari seribu mahasiswa serta pelajar yang ikut unjuk rasa pada 8 dan 9 serta 15 Oktober.
"Tapi pendemo yang sempat diamankan di Polres juga diperiksa (rapid test)," ujar Andi Sri Juliarty, Jumat (16/10/2020).
Hingga kini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 masih membuka layanan rapid test gratis bagi demonstran. Sedangkan hasil tes cepat yang dijalani 7 peserta unjuk rasa dinyatakan non reaktif.
Baca Juga: Demonstran Balikpapan Ganti Rugi Kerusakan Pagar Masjid Pasca Aksi Jilid II
"Kami tetap membuka layanan di 27 Puskesmas maupun klinik Polresta Balikpapan," jelasnya.
Hanya saja tak ada informasi spesifik mengenai peserta unjuk rasa yang menjalani rapid test. Tak diketahui dari kalangan mahasiswa atau pelajar.
"Yang jelas mereka datang lalu rapid test karena telah ikut unjuk rasa," tambahnya.
Lanjut Andi Sri Juliarty, pihaknya bakal melakukan sesuai prosedur penanganan Covid-19 apabila ditemukan hasil reaktif dari para demonstran yang mengikuti rapid test kemudian hari. Pasalnya berpotensi menjadi klaster baru.
"Segera lapor dan periksa bila ada gejala, dan dilanjutkan dengan tes swab. Biayanya ditanggung pemerintah," ujarnya.
Baca Juga: Pakai Almamater Beda Saat Demo, Dua Remaja di Balikpapan Diamankan Polisi
Dirinya ingin para demonstran mau melaksanakan rapid test sebagai deteksi dini Covid-19. Mengingat protokol kesehatan tidak berjalan saat unjuk rasa berlangsung.
Berita Terkait
-
Bukber Asyik di Samarinda & Balikpapan: Ini 5 Kafe serta Restoran Pilihan untuk Ramadan!
-
Bisnis Narkoba Eks Bos Persiba Balikpapan, Koleksi Mobil Mewah Catur Adi dari Mustang GT hingga Alphard Disita Polisi
-
Bareskrim: Direktur Persiba Sudah Lama Jadi Bandar Sabu Jaringan Lapas
-
Profil Catur Adi Prianto, Bos Persiba Balikpapan yang Tersandung Narkoba hingga Ditangkap Polisi!
-
Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan karena Narkoba, Begini Penjelasan Klub
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Adaptif di Era IKN, UMKM PPU Diminta Melek Digital
-
Gakkum KLHK Usut Kasus Hit and Run Penambangan Ilegal di Hutan Pendidikan Unmul
-
Warga Ngeluh BBM Bermasalah, Pengamat Unmul Bongkar Dugaan Kebocoran Sistem
-
BBM Bermasalah, Pertamina Janji Buka Bengkel Gratis di 10 Daerah Kaltim
-
Banjir di Jantung IKN, Alarm Dini untuk Infrastruktur Penyangga