Scroll untuk membaca artikel
Yovanda Noni
Sabtu, 17 Oktober 2020 | 10:57 WIB
Hiasan limbah kepiting di Kutai Kartanegara (foto: Fatahillah Awaluddin)

Meski demikian, Suwarno sudah kebanjiran pesanan. Bahkan dia mengaku, gajinya di perusahaan tempatnya bekerja setiap bulan masih utuh.

“Usaha ini sangat menghidupi, bahkan saya bisa beli tanah,” katanya sambil tersenyum.

Pemesannya juga sudah sangat luas. Tak hanya dari Kalimantan Timur, pemesanan juga datang dari Tarakan, Kalimantan Utara. Padahal, Suwarno hanya memaksimalkan media sosial sebagai sarana promosi.

Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kutai Kartanegara, Ahmad Rianto, menyebut kerajinan tangan olahan Suwarno telah meraih juara 2 lomba desain souvenir yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara.

Baca Juga: Di Pedalaman Kutai Kartanegara, Ternyata Ada Hutan Anggrek Hitam

Pihaknya pun mengapresiasi usaha Suwarno dalam mengembangkan potensi kerajinan tangan.

“Kita sangat mengapresiasi dan mendukung langkah beliau, rencananya kami juga akan bantu promosinya,” kata Rianto.

Promosi yang dimaksud, sambungnya, dengan melibatkan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) bentukan Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kutai Kartanegara di setiap kecamatan.

Kelompok penggiat informasi ini akan membantu membuat konten yang menarik kemudian jadi alat promosi.

“Konten bisa berupa foto, infografis, hingga video yang memudahkan pelaku usaha kecil mempromosikan usahanya. Dan ini tidak hanya untuk Pak Suwarno saja, kita fasilitasi untuk usaha yang lain agar warga tergerak berusaha dan tidak perlu khawatir soal promosi,” ungkapnya.

Baca Juga: Kisah Meri, Siap Hadapi Resesi dengan Tumpar Benuaq dari Kutai Kartanegara

Rianto juga berharap agar pelaku usaha kecil seperti Suwarno bisa melibatkan banyak warga lain agar mau berusaha, terutama di tengah pandemi Covid-19 ini.

“Setidaknya bisa memberikan inspirasi bagi warga lain agar ikut berkreasi sehingga menghasilkan produk bernilai ekonomis,” pungkasnya.

Kontributor : Fatahillah Awaluddin

Load More