SuaraKaltim.id - Siapa sangka, limbah kepiting bisa menjadi kerajinan yang unik dan eksotis. Harga jualnya pun cukup tinggi dengan pemesanan yang sangat banyak.
Hal itu dibuktikan oleh Suwarno (42), warga Desa Anggana, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara. Sebagai daerah produsen kepiting, tentu banyak limbah kepiting yang dibuang begitu saja.
“Awalnya saya melihat di daerah saya ini banyak limbah kepiting yang dibuang. Kepiting yang dibuang itu adalah kepiting mati yang tidak mungkin lagi dipasarkan,” kata Suwarno saat ditemui di rumahnya di Gang Keluarga, Jalan Masjid, Anggana, Kamis (16/10/2020).
Apalagi, kepiting itu berkualitas super dan pasarannya adalah tujuan ekspor atau restoran mewah. Sehingga ukurannya cukup besar.
Baca Juga: Di Pedalaman Kutai Kartanegara, Ternyata Ada Hutan Anggrek Hitam
Suwarno kemudian tergerak untuk mengolah dan memulai kerajinannya apada awal tahun 2020 silam. Dengan modal dan alat seadanya, dia memulai membuat kepiting menjadi kerajinan tangan.
“Saya kumpulkan kepiting-kepiting yang mati itu lalu membuang semua isinya. Dulu saya menyemprotkan formalin, karena sudah susah membeli, saya manfaatkan alam,” kata karyawan alih daya di sebuah perusahaan migas itu.
Membuang bagian dalam kepiting dengan memanfaatkan alam rupanya gampang-gampang susah. Suwarno harus mencari sarang semut rangrang yang biasa berada di pepohonan.
“Kepiting yang mau kita olah itu ditaruh di sarang semut, nanti semut-semut itu yang memakan habis bagian dalam kepiting,” katanya seraya tersenyum.
Hasilnya, bagian dalam kepiting habis dan hanya menyisakan cangkang, termasuk di bagian capitnya. Dengan cara ini, Suwarno tak lagi membutuhkan bahan kimia.
Baca Juga: Kisah Meri, Siap Hadapi Resesi dengan Tumpar Benuaq dari Kutai Kartanegara
Rata-rata, untuk satu kepiting, semut membutuhkan waktu empat hari untuk membersihkan bagian dalam kepiting. Waktu ini terhitung cepat, tergantung jumlah semut dalam satu koloni sarang.
Berita Terkait
-
Berburu Beragam Produk Kerajinan Tangan di Inacraft 2025
-
Usut Kasus Eks Bupati Kukar Rita Widyasari, KPK Geledah Rumah Ahmad Ali Nasdem
-
Punya Puluhan Menu, Rumah Makan Tungkal Seafood Manjakan Lidah Pengunjung
-
Seafood Mutiara, Surga Rasa yang Tak Terlupakan di Kota Jambi
-
Kiat Sukses Vonny Ardelya: Membangun Bisnis Kriya dari Nol Hingga Mendunia
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
Terkini
-
Farid Nurrahman tentang Jembatan Mahakam 1: Jika Melewati Umur Strukturnya, Harus Dibangun Baru
-
64 Ribu Wisatawan Kunjungi IKN, Balikpapan Jadi Titik Transit Utama
-
Pertamina Gandeng Bengkel Resmi untuk Tangani Motor Berebet di Bontang
-
Tak Perlu Jauh-jauh, Liburan Seru Saat Long Weekend Bisa Dinikmati di Samarinda
-
Tahap II Pembangunan IKN Dimulai, Pemerintah Gelontorkan Rp 48,8 Triliun dari APBN