Tidak hanya itu, Ano pun dihadapi situasi yang sangat mencekam dan menyeramkan yang pernah ia alami.
Saat tengah beristirahat dan tidur di atas gunung, ia terbangun dan seketika melihat api yang sudah berkobar setinggi dua lantai di depannya.
“Itu jam 03.30 pagi mungkin ya. Tiba-tiba saya dengar suara kayak, ‘krecek-krecek’ gitu loh, kayak suara kayu. Pas bangun-bangun, (sekitar enam meter) api lagi meledak di depan saya, pas lagi tidur. Wah, itu momen paling deket sama api yang pernah saya rasain. Itu api udah di depan muka banget,” katanya.
Ketegangan pun bertambah ketika mengetahui bahwa tidak ada air sama sekali yang tersedia untuk bisa memadamkan api tersebut.
Baca Juga: Langit di California Berwarna Oranye
“Selangnya memang sudah ada, tapi nggak ada airnya. Karena truk yang di bawah lagi enggak dipompa,” katanya.
“Lima menit airnya enggak sampai-sampai. Kita stres. Api sudah makin gede, sudah makin meledak. Akhirnya lima menit, airnya sampai juga. Akhirnya bisa kita padamin,” cerita Ano.
Hadapi Risiko, Demi Satu Orang
“Dari sejak kecil, aku tuh suka ngebantu orang,” begitulah papar Ano.
Hatinya selalu tergerak untuk membantu orang lain tanpa pamrih, bahkan memikirkan bayaran, yang adalah sebuah kepuasan tersendiri baginya.
Baca Juga: Mengerikan, Penampakan Langit Merah di California Dampak Kebakaran Hutan
Hingga suatu hari, ia dan krunya diminta untuk menyelamatkan sebuah kota yang sangat kecil di California bernama Crystal Lake, di mana hanya ada satu warga yang tinggal di sana bersama anjing piaraannya.
Kota tersebut hanya memiliki satu toko serba ada kecil dan tujuh kabin, tempat para turis menginap, yang dimiliki oleh warga tersebut.
“Orang itu bilang, ‘oh, saya enggak sama kayak orang-orang lain. Saya enggak punya investments. Saya nggak punya saving. Duit saya semua ada di kota ini, untuk ngebikin cabin, ngebikin convenience store. Jadi kalau misalnya ini kebakaran, hidup saya selesai,” cerita Ano.
Dengan tekad yang tinggi untuk menyelamatkan satu warga tadi dan kota tempat tinggalnya, akhirnya sekitar 50 petugas pemadam kebakaran, termasuk Ano, berhasil menyelesaikan misinya.
Sebagai tanda terima kasih, warga tadi membuka tokonya dan memperbolehkan para pemadam kebakaran untuk mengambil apa saja secara cuma-cuma, bahkan memasak, serta membuka tujuh kabinnya untuk mereka.
“Biasanya kan kita tidur di gunung ya, camping pakai tenda. Pas kita di situ, kita dikasih cabinnya, kayak hotel-hotel kecil,” kenang Ano.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Jaga Zona Hijau, PPU Aktifkan Kader Kesehatan Cegah Malaria
-
Langkah Bertahap, Enam Koperasi Merah Putih Sudah Terbentuk di Berau
-
Di Kaltim Baru 8 dari 10 Daerah, Kawasan Tanpa Rokok Wajib Diatur Lewat Perda
-
Berburu DANA Kaget: Tips Cepat Dapat Saldo Gratis Akhir Pekan Ini
-
Jaga Sawah, Jaga Ketahanan Pangan IKN: Pemkab PPU Siapkan Regulasi Cegah Alih Fungsi