SuaraKaltim.id - Modernisasi zaman membentuk karakter manusia menjadi lebih modern. Di era teknologi, budaya dan kesenian tradisi masa lampu juga ikut berubah.
Tapi tidak dengan yang satu ini. Adalah Wahyudin Noor. Pemuda Muara Muntai, Kutai Kartanegara yang menggabungkan budaya asli kesenian Kutai dengan dukungan digitalisasi.
Ditemui di Desa Muara Muntai, Wahyudin tengah sibuk mengikuti kegiatan bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kukar.
Wahyudin adalah Ketua Komunitas Seni dan Budaya Mahakam Kutai (KSBMK), dan tergabung dalam Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Muara Pelangi, Muara Muntai Ulu, bentukan Diskominfo Kukar.
Sebagai pegiat seni budaya, Wahyudin mahir menggunakan alat musik tingkilan khas Suku Kutai. Kesenian itu, dia pakai untuk menarik wisatawan menuju Muara Muntai, Kukar.
“Saya memiliki basic di seni, karna saya adalah ketua komunitas seni dan tradisi di Muara Muntai. Saya berusaha keras, ingin buktikan bahwa walaupun kita bergerak melalui seni, kita juga bisa ikut berperan dalam pengembangan desa,” kata dia.
Sehari-hari, Wahyudin mendalami konsep digital dalam mengenalkan tradisi budaya Kutai di Muara Muntai. Dia juga berperan aktif menjadi pemuda membangun desa.
Meski Muara Muntai terletak juah di pedalaman Kukar, bukan tidak mungkin Wahyudin mampu mengangkat tema-tema kesenian daerahnya mendunia.
“Sebagai generasi penerus, pemuda jangan hanya tinggal diam. Jangan menjadi penikmat dan penonton saja, tanpa berbuat sesuatu. Harapan saya pemuda sebagai motor penggerak pembangunan daerahnya,” sebutnya.
Baca Juga: Kisah Dedy, Pemuda yang Giat Menggali Potensi Desa Muara Muntai, Kukar
Wahyudin menyontohkan, salah satu wisata yang kini dikembangkan di Desa Muara Muntai Ulu adalah wisata susur sungai. Kapal itu dibingkis menjadi kapal wisata, lengkap dengan musik tradisional tingkilan dan karaoke. Beragam sajian kuliner khas suku Kutai juga disiapkan.
Susur sungai, merupakan kearifan lokal Muara Muntai yang masih awet hingga saat ini. Pasalnya, Muara Muntai adalah desa di pinggir sungai. Akses internet yang ada, mempermudah Wahyudin dalam mengelola potensi kapal.
“Tentu saya tidak bekerja dan berperan sendirian, ada kawan-kawan yang selalu mendampingi dan membantu saya di setiap aktifitas kegiatan kita. Kapal wisata juga dibantu banyak orang. Jadi tugas utama kita, mengenalkan potensi Muara Muntai dengan beragam cara termasuk digitalisasi,” sebutnya.
Saban hari, Wahyudin mendata wisatawan yang datang. Dia kemudian menyajikan ragam kesenian yang menarik. Tak lupa, dia meminta tanggapan para wisatawan terkait kesenian yang dia tampilkan.
“Sebagai pegiat seni, kita harus mengetahui bagaimana pandangan wisatawan. Kurang lebihnya, tentu wisatwan yang melihat. Yang kurang akan kami perbaiki, yang sudah bagus akan kami pertahankan,” jelasnya.
Dijelaskan dia, semua kegiatan pariwisata yang ada di Muara Muntai akan diunggah menjadi sebuah cerita perjalanan wisata. Agar mudah dikenal, Wahyudin bersama KIM Muara Pelangi juga menyertakan beragam informasi seperti biaya dan peta perjalanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Belanja Pegawai Ditekan, Kutim Upayakan TPP ASN Tidak Terpangkas
-
Jaga Identitas di IKN, DPRD PPU Siapkan Payung Hukum untuk Adat Paser
-
Dugaan Kriminalisasi Aktivis Lingkungan di Kaltim: MT Ditahan 100 Hari Tanpa Bukti Baru
-
Kutim Terjebak Warisan Lubang Tambang? Bupati ke KPC: Harusnya Jadi Sumber Penghidupan
-
Dekat IKN, 9.800 Keluarga di PPU Belum Punya Rumah