SuaraKaltim.id - Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan Satgas Tinombala memiliki kendala dalam memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan keji terhadap satu keluarga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Pencarian tersebut dilakukan di tiga wilayah pegunungan di Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong.
"Hambatannya masalah penguasaan medan, medannya cukup luas, pegunungan, hutan lebat. Para DPO sangat menguasai medan karena memang mereka sehari-hari di situ," kata Didik kepada wartawan, Rabu (2/12/2020).
Di sisi lain, Didik menyebut tidak adanya jaringan telekomunikasi seluler menjadi hambatan sendiri bagi tim di lapangan.
Meski begitu, dia mengklaim upaya pengejaran terhadap Ali Kalora Cs tetap dimaksimalkan dengan strategi-strategi khusus di lapangan.
"Satgas Tinombala selalu melakukan anev (analisa dan evaluasi) rutin, sehingga mempunyai cara-cara atau strategi untuk pemecahannya," katanya.
Pembunuhan Keji Satu Keluarga
Penyerangan dan pembunuhan satu keluarga yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris MIT menewaskan empat orang dalam satu keluarga. Selain itu, tiga rumah warga dan satu gereja juga dikabarkan dibakar dalam serangan yang terjadi pada Jumat (27/11) sekira pukul 09.00 WITA tersebut.
Keempat korban yang meninggal dunia itu teridentifikasi bernama Yasa, menantunya bernama Pinu, dan dua anggota keluarga lain: Pedi dan Naka. Mereka merupakan anggota jemaat Pos Pelayanan Gereja Bala Keselamatan.
Baca Juga: Pasukan Khusus TNI yang akan Menumpas Kelompok Ali Kalora Tiba di Palu
"Berdasarkan keterangan saksi, diduga pelaku penyerangan adalah DPO kelompok MIT. Itu setelah kami perlihatkan foto 11 DPO kepada saksi, ada tiga yang dikenali, salah satunya Ali Kalora," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Didik Supranoto, Sabtu (28/11).
Didik kemudian menegaskan bahwa kelompok MIT pimpinan Ali Kalora menyerang secara random atau acak. Dia menepis dugaan bahwa kelompok teroris MIT sengaja mengincar kelompok atau kepercayaan tertentu.
"Ya, namanya teroris, mereka menyerang untuk menakut-takuti. Melakukan serangan acak, antara MIT dan satu keluarga yang meninggal tidak ada hubungan atau persinggungan apa pun," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama membantah adanya pembakaran gereja dalam peristiwa penyerangan yang dilakukan kelompok teroris MIT. Dia mengklaim, dalam peristiwa tersebut hanya ada tiga rumah warga yang dibakar dan empat orang meninggal dunia.
"Tapi tidak ada gereja dibakar. Di desa itu tak ada gereja. Jadi korban ada empat yang meninggal dan tiga rumah warga dibakar," kata Yoga.
Kekinian, kata Yoga, sebanyak 150 kepala keluarga atau KK di Desa Lemban Tongoa pun telah diungsikan. Mereka diungsikan ke lokasi ramai penduduk.
Tembak Mati
Terkait aksi keji kelompok Ali Kalora Cs, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis pun telah menginstruksikan Satgas Tinombala tak segan menembak mati anggota MIT yang berupaya melawan. Idham menegaskan bahwa negara tak boleh kalah dengan aksi terorisme.
“Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka. Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja,” kata Idham dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (30/11).
Menurut Idham, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga telah menerjunkan personel anggotanya. Dia berujar, TNI dan Polri akan terus mencari dan mengepung kelompok MIT yang telah melakukan pembunuhan keji terhadap satu keluarga tersebut. “Kita akan cari sejumlah tempat yang selama ini jadi persembunyian kelompok Ali Kalora,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pasukan Khusus TNI yang akan Menumpas Kelompok Ali Kalora Tiba di Palu
-
Mabes TNI Turunkan Pasukan Khusus Buru Teroris MIT Ali Kalora
-
Instruksi Tegas Kapolri: Tembak Mati Teroris MIT Jika Melawan
-
Teroris MIT Bantai Warga, Kapolri: Kami Buru Sampai Dapat, Hidup atau Mati
-
Bantai Satu Keluarga di Sigi, Teroris MIT Ali Kalora Diburu sampai ke Hutan
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Tragedi Helikopter Kalsel: 5 Jasad Teridentifikasi, 3 Hangus Tak Dikenali
-
Daftar Korban Helikopter Jatuh di Gunung Belumutan Tanah Bumbu
-
IKN Butuh Dukungan, Kemenkumham Tegaskan MBG di Penajam Jangan Asal Jalan
-
SMAN 16 Samarinda dan BPVP Jadi Titik Awal Sekolah Rakyat Kaltim
-
Sudah 70 Persen Dikerjakan, Proyek Turap Kanaan Bontang Tersendat Gegara Sengketa