SuaraKaltim.id - Sebuah video dan potret pasukan memasak di pesta pernikahan ini sukses membuat warganet terharu sekaligus bernostalgia.
Pasalnya, pasukan ini bukan lah petugas katering berpakaian necis yang siap menyajikan hidangan pesta, melainkan para ibu-ibu yang dengan sumringah bergotong royong membantu si empunya hajatan menyiapkan makanan.
Berbeda dengan pernikahan di wilayah perkotaan, daerah yang masih memegang erat tradisi ini biasanya jarang menyewa katering.
Di daerah yang masih kental dengan tradisi gotong royong, mereka akan saling bahu membahu untuk menyiapkan makanan saat pesta digelar.
Baca Juga: Anti Beli Baju Baru, Wanita Ini Nikah Pakai Gaun Pengantin Bekas
Acara pernikahan kerap menjadi wadah untuk saudara, tetangga, maupun teman untuk saling membantu. Tradisi itu disebut dengan 'rewang' di sejumlah daerah.
Hal ini terlihat seperti video yang dibagikan oleh akun Instagram @tante_rempong_offficial. Pada kumpulan foto yang dibuat jadi sebuah video tersebut nampak sejumlah ibu-ibu yang membantu menyiapkan makanan.
Ada yang menjaga makanan, menggoreng, memotong daging, membungkus makanan dan lain-lain.
Video tersebut dengan jelas menggambarkan suasana dapur saat rewang tengah berlangsung. Ibu-ibu di sekitar rumah akan bergotong royong untuk menyajikan makanan untuk para tamu.
Saat kegiatan rewang, tak jarang ibu-ibu tersebut akan bersenda gurau, mengobrol atau bahkan bergosip. Hingga saat ini tradisi rewang untuk acara pernikahan pun masih berlangsung di sejumlah daerah.
Baca Juga: Viral Menantu Temukan Catatan Mertua saat Nikahkan Anak, Publik Terharu
Video dengan caption "di balik kemewahan sebuah pernikahan," tersebut mencuri banyak perhatian warganet. Hanya dalam dua jam setelah diunggah, video tersebut sudah ditonton lebih dari 100 ribu kali. Ratusan komentar pun membanjiri video tersebut.
"Siapa yang waktu kecil pura-pura nyariin emak padahal mau minta makan?" Komentar seorang warganet.
Warganet lain juga memberi respon atas video ibu-ibu rewang di pernikahan tersebut. "Bagian dapur pas acara tuh emang rame. Saling bercanda, saling gosip. Mau minta makan pun bebas tinggal bilang sama Ibu," ujar warganet ini.
"Pasukan dapur yang terlupakan. Kalo masakannya enak yang diipuji pengantinnya. Kalo nggak enak ditanya siapa yang masak," tulis warganet ini di kolom komentar.
Berita Terkait
-
Febby Rastanty Diduga Cosplay Jadi Ibu Bhayangkari Saat Bridal Shower, Netizen: Semoga Ga Ada yang Tersinggung
-
Kenapa Send The Song Error Tidak Bisa Dibuka? Jangan Bingung, Ini Solusinya
-
Pernikahan Semakin Dekat, Intip 5 Potret Febby Rastanty di Acara Pengajian: Tampil Elegan dengan Dress Lace Hijau
-
Tren Media Sosial dan Fenomena Enggan Menikah di Kalangan Anak Muda
-
Viral Pasangan Bantu Kakek yang Kehabisan Bensin Gegara Tak Punya Uang
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Kritik Dinasti Politik di Pilgub Kaltim, DEEP: Kepentingan Publik Bisa Tersisih
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas