Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 10 Januari 2021 | 21:14 WIB
Bantuan sosial tunai (BST) dari pemerintah pusat pada 2020. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Bantuan sosial tunai (BST) yang berasal dari pemerintah pusat sudah dicairkan Kementerian Sosial (Kemensos) pada Sabtu (9/1/2021). Di Kota Balikpapan, setidaknya ada 6.394 kepala keluarga (KK) yang menerima bantuan tahap pertama.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effedi meninjau pembagian BST tahap pertama di Kelurahan Muara Rapat Balikpapan Utara, Minggu (10/01/2021). Bersama Kepala Dinas Sosial Balikpapan Purnomo dan Camat Balikpapan Utara Fachrul Razi, Wali Kota Rizal menyaksikan suasana pembagian BST untuk 472 KK.

“Ada 472 orang yang menerima bantuan tahap pertama dari Kemensos. Meskipun tidak besar, tapi patut disyukuri. Karena angkanya jika se-Indonesia mencapai triliunan,” ujarnya seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com.

Rizal mengemukakan, tahun ini jumlah penerima BST turun dibanding tahun sebelumnya. Jika pada 2020 ada 6.617 KK yang menerima BST, pada 2021 terjadi pengurangan karena ada penerima yang meninggal, pindah rumah hingga alamat tempat tinggal yang tidak jelas.

Baca Juga: BST Tahap VII Senilai Rp 354 Miliar Telah Disalurkan di Wilayah Jateng

“Berkurangnya penerima ini karena ada yang meninggal dunia, pindah ataupun tidak jelas alamatnya. Penerima di kantor Pemkot ini adalah salah satu titik.,” jelasnya.

Untuk tahap pertama, lanjutnya, BST akan dibagikan dari Januari-April 2021 di delapan titik lainnya.

“Ada delapan titik lain di seluruh kecamatan. Pembagian ini dilakukan selama empat bulan dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Selain soal BST, Rizal juga terus mengingatkan warganya untuk mematuhi protokol kesehatan, lantaran kasus penularan Covid-19 cukup tinggi di Kota Minyak tersebut hingga di atas 100 orang dalam beberapa waktu terakhir.

“Apalagi rumah sakit kita juga sudah penuh. Dari 333 tempat tidur, 302 sudah terisi. Sedangkan ICU kita sudah over capacity. Banyak yang sakitnya berat, harus menunggu. Kasus meninggal dunia per hari bahkan mencapai empat orang,” katanya.

Baca Juga: Penjahit dan Tukang Ojek Daring Terima BST di Kota Pahlawan dari Kemensos

Load More