Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 17 Januari 2021 | 15:34 WIB
Ilustrasi Madu (fancycrave1)

SuaraKaltim.id - Enam komuditas Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang akan diekspor ke Malaysia tertahan akibat adanya kebijakan lockdown di Negeri Jiran.

Hal ini diungkapkan Kepala Bea Cukai Nanga Badau, Wijang di Badau perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Kapuas Hulu, Minggu (17/1/2021).

"Komoditas yang siap ekspor itu madu, sahang, kain tenun, kerajinan tangan,minyak atsiri, dan kayu lapis, tetapi masih terkendala lockdown Malaysia," ujar Wijang.

Disampaikan Wijang, komoditas itu bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat bahkan bisa menambah pendapatan daerah.

Menurut dia, dalam menggali potensi daerah yang bisa diekspor, Bea Cukai Badau sudah berkoordinasi dengan Pemkab Kapuas Hulu dan Pemkab Sintang.

"Sejumlah komoditas itu jika terus dikembangkan bisa menjadi pendapatan asli daerah (PAD) dan ekonomi masyarakat, hanya saja kita belum tahu kapan lockdown berakhir, begitu Malaysia sudah tidak lockdown, aktivitas ekspor langsung kita lakukan," ucap Wijang.

Dia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir agar pintu negara Indonesia-Malaysia bisa segera dibuka kembali.

"Semoga pandemi segera berakhir, agar pertumbuhan ekonomi masyarakat kembali normal," kata Wijang. [Antara]

Baca Juga: Bulan Madu ke Turki, Felicya Angelista dan Caesar Hito Kecewa Gegara Ini

Load More