SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mengumumkan dari 11 rumah sakit (RS) yang menjadi rujukan pasien Covid-19 kini hanya menyisakan 22 tempat tidur. Padahal, total keseluruhan jumlah tempat tidur yang disediakan 467 tempat tidur.
Namun, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty mengumumkan, per pukul 12.00 hanya tersisa 12 tempat tidur.
“Kami sampaikan bahwa total tempat tidur ruang isolasi 467 terisi 455 sisa 22 ini pada jam 12.00 siang tadi,” ujarnya seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com pada Kamis (21/01).
Sementara untuk ruang ICU pasien Covid-19 juga hanya sedikit, karena hanya tersisa untuk bayi dan anak-anak.
Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Balikpapan Kamis 21 Januari Tambah 124 Pasien Baru
“Ruang ICU dari 38 terisi 34 yang tersisa adalah untuk bayi dan anak-anak. ICU dewasa semuanya penuh,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkot Balikpapan hingga kini masih belum memilih opsi pendirian rumah sakit (RS) darurat khusus untuk pasien Covid-19. Pertimbangan yang disampaikan salah satunya karena minimnya jumlah tenaga medis atau tenaga kesehatan.
Persoalan tersebut dikemukakan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi di tengah tren peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang ada di Kota Minyak tersebut.
“Kalau kita tenaga (medis) mana yang mau ditempatkan? Tenaga perawat di rumah sakit saja masih kurang dan tidak gampang juga mencari dokter untuk rumah sakit darurat. Termasuk juga untuk pengadaan alat kesehatannya,” ujarnya seperti dilansi Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com pada Selasa (19/1/2021).
Dia mengemukakan, solusi terpendek saat ini dengan meminta rumah sakit menambahkan ruang untuk pasien covid-19. Rizal menjelaskan, Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) telah mengajukan penambahan ruang yang di maksud kepada gubernur Kaltim.
Baca Juga: Harga Cabai di Balikpapan Mahal, Pedagang Daging Keluhkan Sepinya Pembeli
“Langkah yang dipertahankan adalah penambahan ruangan. seperti RSKD sekarang ini lagi ajukan ke gubernur untuk menambah ruang. Jadi jauh lebih memungkinkan daripada buat rumah sakit darurat, ” ujarnya.
Berita Terkait
-
Transformasi Kesehatan, Menkes Budi Ajak Prudential untuk Layanan RS Rujukan
-
Status Pandemi Dicabut, Perawatan Pasien Covid-19 Bakal Ditanggung BPJS
-
INFOGRAFIS Tutupnya Operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran
-
Yang Tertinggal, Bekas Pusat Isolasi Pasien Covid-19 Saat Pandemi
-
Kini Resmi Ditutup, Kilas Balik Sejarah Wisma Atlet Hingga Jadi RS Darurat Covid-19
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
IKN Sudah Mewah, Tapi Tikus Masih Jadi Tuan Rumah?
-
Saat Motor Brebet Jadi Isu Publik, Pemerintah Dinilai Gagal Jaga Komunikasi Krisis
-
3,2 Hektare Hutan Unmul Rusak, Gubernur Kaltim Minta Penegakan Hukum Tegas
-
Dibangun Rp 2 Triliun, Istana Garuda IKN Perpaduan Seni dan Kewibawaan
-
BBM Diprotes Warga, Rudy Masud Ngintip Isi Tangki SPBU