SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah membuat menyiapkan strategi agar ketersediaan bahan pokok saat Ramadan mendatang tidak terganggu.
Sebelumnya, Pemkot Samarinda berhasil meraih TPID Award, usai tergolong berhasil mengendalikan inflasi.
“Allhamdulilah dan selamat karena kerja keras teman-teman semua Kota Samarinda telah mendapatkan TPID Award, akan tetapi penghargaan itu sendiri jangan dijadikan sebagai kepuasan kita, tetapi jadikanlah penghargaan untuk mencari point kekurangan, agar kita dapat melakukan perubahan bekerja menjadi lebih baik lagi,” kata Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi saat memimpin rapat TPID, Kamis (18/3/2021) dilansir dari laman resmi Diskominfo Samarinda.
Rusmadi menjelaskan, inflasi penting tapi tentunya juga harus terus semangat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi menekankan, pentingnya kerja sama dan menjaga komunikasi semua pihak. Mulai dari penyediaan logistik sampai ke konsumen atau masyarakat.
Baca Juga: Wali Kota Samarinda Andi Harun Minta BPKAD Teliti Kepemilikan Aset
Sementara itu, Kepala Direktur Bank Indonesia Tutuk Cahyono, mengatakan inflasi di Kaltim Tahun 2020 tercatat sangat rendah seiring dengan lemahnya permintaan masyarakat dan cukupnya pasokan.
“Namun dengan asumsi penyebaran Covid-19 dapat dikendalikan di Tahun 2021 dan potensi peningkatan permintaan masyarakat yang lebih tinggi, peningkatan tekanan inflasi Kaltim 2021 pun semakin besar,” kata Tutuk.
TPID nantinya akan mengacu 4K, yakni ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif, untuk pengendalian inflasi.
“Untuk ketersediaan pasokan saya minta tolong dilihat kembali kondisi sekarang seperti apa, kalau ayam saya yakin pasokan Samarinda ada, akan tetapi pasokan yang lain seperti bawang putih dan cabe ini sangat tergantung pada daerah Sulawesi dan Jawa, oleh sebab itu karena kita bulan depan sudah mengijak Ramadhan, saya minta pasokan dari luar daerah ini kita utamakan suatu misal biasanya kita beli 1 ton, kita beli 4 sampai 5 ton agar apabila sewaktu-waktu mengalami perubahan cuaca dan lonjakan harga, kita sudah bisa mengatasinya,’’ pungkas Rusmadi.
Baca Juga: Belum Panen, Harga Cabai Masih Mahal Jelang Ramadan
Berita Terkait
-
Tuntut Penyelesaian Konflik Tambang Muara Kate, Kantor Gubernur Kaltim Digeruduk
-
Bolehkah Membayar Hutang Puasa Orang Tua yang Sudah Meninggal? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Periode Satgas Ramadan Idulfitri 2025 Ditutup, Pengguna MyPertamina Meningkat
-
Pasokan Energi Aman dan Layanan Prima, Pertamina Sukses Laksanakan Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025
-
Qadha Puasa Ramadan dan Puasa Syawal, Mana yang Harus Didahulukan? Ini Penjelasannya
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN