Scroll untuk membaca artikel
Sapri Maulana
Rabu, 24 Maret 2021 | 17:27 WIB
Desain ibu kota negara baru. (Suara.com/Fauzi)

SuaraKaltim.id - Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas’ud (AGM) mengusulkan adanya dana alokasi khusus (DAK) diserahkan ke daerah.

Jika itu dilakukan, maka pembangunan ibu kota negara (IKN) tidak akan tertunda-tunda lagi. Bahkan tidak perlu lagi untuk mencanangkan presiden hingga tiga periode.

AGM menilai, adanya potensi gejolak politik yang tidak diketahui ia ketahui di pusat, menjadi kemungkinan kendala pemerintah pusat memindahkan IKN ke Kaltim.

"Tinggal percayakan saja pada kami di Penajam Paser Utara untuk membangun ibu kota negara itu. Karena sekitar 600 triliun, yang saya lihat data pembangunan yaitu hanya 500 triliun saja. Bahkan dengan hanya satu tahun kami tidak setor, IKN itu sudah selesai di Penajam Paser Utara," kata AGM.

Baca Juga: Gubernur Isran Noor: Tahun Ini Groundbreaking Istana Negara di Kaltim

Hal itu ia sampaikan saat mengikuti forum diskusi Koordinatoriat Wartawan yang bekerjasama dengan Biro Pemberitaan Parlemen  Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) yang digelar secara virtual.

Forum diskusi legislasi tersebut mengangkat tema Pembahasan Rencana Undang-Undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) jadi Prioritas.

Di ruang diskusi media center MPR/DPR/DPD Gedung Nusantara III Senayan Jakarta, selasa (23/03/2021).

Bupati PPU AGM saat mengikuti forum diskuisi membaha Rencana Undang-Undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) jadi prioritas. [Diskominfo PPU]

Dilansir dari laman resmi Diskominfo PPU, Bupati PPU AGM menjelaskan terkait pembangunan IKN.

Menurutnya, keputusan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sangat tepat dan sejalan dengan sila ke lima yaitu, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Baca Juga: Andi Arief: Ibu Kota Baru di Kaltim Mangkrak Jadi Alasan Tambah 3 Periode

Menurutnya, jika di lihat dari sisi pembangunan yang ada di Indonesia bagian barat, tentunya jauh sekali dengan yang ada di Indonesia timur juga dengan Indonesia tengah.

"Jadi saya rasa sudah tidak ada alasan, mungkin saya kembalikan lagi dengan apa yang saya sampaikan, kalau pemerintah pusat tidak mampu bukan berarti terkait anggaran, jika seandainya politik itu terlalu tinggi," jelas AGM.

"Bahkan kita di PPU sekarang membuat tagline dengan “membuat peradaban baru untuk Indonesia maju”, bahkan untuk poros maritim dunia.Karena kita ini bangsa maritim juga bangsa kepulauan jadi alasan-alasan yang lain secara pribadi khususnya kaum milenial jangan dipikir kami orang daerah ini tidak berpendidikan bahkan kami ini sudah banyak sekolah doktor juga, S1 juga sudah banyak juga," paparnya.

AGM pun menegaskan, jika perwakilan untuk membangun negeri yang ada di DKI Jakarta itu juga banyak dari daerah bukan dari pulau Jawa dan Jakarta saja, tetapi dari Sumatera, Kalimantan, Maluku Halmahera, hingga Papua juga menyumbangkan ide-idenya untuk pembangunan bangsa Indonesia.

"Jadi menurut saya, bukan karena saya Bupati Penajam Paser Utara, tapi memang ini bertepatan karena wilayah kami juga betul-betul secara geografis itu ada di tengah-tengah Indonesia," kata dia.

"Bahkan, Alhamdulillah juga Kalimantan ini ada keberkahan dari Allah subhanallah wa ta'ala yang kaya dengan sumber daya alam mineral kemudian ada minyaknya, ada gasnya hingga pertaniannya juga alhamdulillah di sini sangat subur. Disamping itu kami diberkahi dengan di luar ring of fire," ungkap AGM.

Load More