Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Minggu, 11 April 2021 | 09:38 WIB
Ilustrasi bentrokan. Bentrokan berdarah terjadi di Palaran, Samarinda. [Shutterstock]

SuaraKaltim.id - Bentrokan berdarah pecah di Kecamatan Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (10/4/2021). Bentrokan ini melibatkan dua kelompok di Palaran. 

Akibat bentrokan berdarah di Palaran, Samarinda, satu orang tewas dan enam orang lainnya terluka. Terkini polisi sudah bisa mengamankan lokasi bentrokan.

Kabag Ops Polresta Samarinda, Kompol Andi Suriyadi mengatakan, pihaknya kini masih mengejar pelaku penyerangan. Selain itu, kata dia, pihaknya juga menempatkan aparat keamanan di lokasi bentrokan. 

Ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan bentrok susulan yang dipicu oleh perebutan lahan yang kunjung usai selama bertahun-tahun itu.

Baca Juga: Konflik Berdarah di Palaran Samarinda, Enam Terluka, Satu Meninggal Dunia

"Puluhan anggota unit Jatanras Polresta Samarinda di backup Brimob Polda Kaltim telah melakukan penjagaan di lokasi guna mengantisipasi terjadinya keributan susulan oleh kedua kelompok," kata Kompol Andi saat di temui di Kapolsek Palaran dilansir dari Presisi.co--jaringan Suara.com.

Kompol Andi turut meminta masyarakat di lokasi kejadian tidak khawatir akan adanya bentrok susulan. Selain itu, ia menerangkan, jika kasus ini sudah diambil alih oleh Polresta Samarinda sekaligus mengumpulkan keterangan dari empat orang saksi.

"Anggota saat ini masih mengumpulkan barang bukti," terangnya.

Andi menambahkan, pihaknya sampai saat ini masih terus berupaya mengejar pelaku penyerangan yang menggunakan senjata rakitan serupa penabur dan senjata tajam yang digunakan.

"Dari lokasi kita amankan peluru jenis Gotri, yang digunakan pelaku. Sedangkan untuk senjata rakitan dan senjata tajam yang digunakan belum berhasil ditemukan," terangnya.

Baca Juga: Update Pembagian BLT UMKM 2021 di Samarinda, Menunggu Arahan Pemprov Kaltim

Adapun enam orang warga yang menjadi korban yakni, Safaruddin (44) mengalami luka tembak di bagian tangan kanan,kiri dan punggung belakang.

Ambo Dae (56) mengalami luka di tangan kiri dan kanan. S.Purnomo (51) mengalami luka di bagian punggung. Saripudin (55) luka tembak di belakang lutut sebelah kanan dan punggung sebelah kiri. Akhmad Nur (38) luka punggung. Dan Jumail (40) luka tembak di punggung.

Seluruh korban di bawa ke RSUD IA Moeis untuk mendapatkan perawatan intensif. Adapun Burhanuddin (52), diketahui meninggal dunia setelah lantaran luka tempat dan sayatan senjata tajam di bagian leher.

Load More