SuaraKaltim.id - Enam orang terluka, satu meninggal dunia akibat bentrokan antara dua kelompok, di Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (10/4/2021).
Bentrok disinyalir karena perebutan lahan yang tak kunjung usai bertahun-tahun.
"Enam orang terluka akibat tembakan sejenis penabur. Satu warga meninggal dunia diduga lehernya digorok dengan senjata tajam," jelas Kapolsek Palaran AKP Roganda, dilansir dari Presisi.co, jaringan Suara.com.
Roganda menjelaskan, kedua kelompok berebut lahan. Polisi kemudian berjaga di lokasi, memastikan situasi menjadi kondusif. Pelaku juga sedang diburu.
"Dari keterangan saksi, saat penyerangan ada sekitar 20 orang lebih yang menyerang mereka," ungkapnya.
"Korban luka-luka sudah dilarikan ke rumah sakit. Korban meninggal telah dievakuasi sekitar pukul 16.00 Wita."
Sementara itu, Ketua Forum Handil Bakti Bersatu, Hairini Efendi mengatakan, persoalan lahan tersebut berlangsung sejak lima tahun lalu. Warga yang mengklaim memiliki lahan beberapa kali mengusir kelompok yang juga mengklaim lahan tersebut.
"Warga memiliki surat-surat. Kelompok tersebut mengklaim lahan itu. Janjinya setelah panen meninggalkan lahan itu. Nyatanya masih menguasai lahan itu," kata Hairini.
Pagi hari sebelum peristiwa itu pecah, ratusan warga memang sudah bersiaga menjaga lahan.
Baca Juga: Update Pembagian BLT UMKM 2021 di Samarinda, Menunggu Arahan Pemprov Kaltim
"Awalnya kami datang sekitar pukul 09.00 Wita. Sejam kemudian sebagian warga pulang. Tersisa sekitar 20 orang yang bertahan. Kemudian datanglah kelompok ini," kata dia
"Sisa warga yang bertahan oleh kelompok itu disuruh bertahan. Tanpa diduga salah seorang mengeluarkan senjata api dan menembaki warga," bebernya.
Hairin meminta polisi dapat mengusut tuntas masalah ini, dan segera menangkap para pelaku.
Berita Terkait
-
Update Pembagian BLT UMKM 2021 di Samarinda, Menunggu Arahan Pemprov Kaltim
-
THM di Samarinda Berani Buka Saat Ramadan? Ini Sanksi yang Menanti
-
Usai Viral, Penjual Nasi Kuning Mirip Artis Korea Ingin Bahagiakan Orangtua
-
Tiga Hari Sebelum Ramadan, THM di Samarinda Harus Tutup
-
BLT UMKM 2021 Kembali Dibuka, Pemkot Samarinda Validasi Data
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
128 Penyuluh Dikerahkan Kukar untuk Kawal Swasembada Pangan IKN
-
Unmul Klarifikasi Mahasiswa dalam Video 'Tunggangi Penyu' Derawan: Bukan Bagian Kegiatan KKN
-
Balikpapan Matangkan Lokasi Dapur MBG di Tiga Kecamatan Prioritas
-
Dukung IKN, Pemkab PPU Targetkan 60 Persen Warga Terlayani Air Bersih
-
Harga Beras Premium di Balikpapan Tembus Rp17 Ribu, Jauh di Atas HET