Scroll untuk membaca artikel
Sapri Maulana
Rabu, 14 April 2021 | 16:42 WIB
Aplikasi Michat untuk gawai bersistem operasi Android. [Google Play Store]

SuaraKaltim.id - L (19) melapor ke Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Pelita. Kepada Ketua FPKM Marno Mukti, L mengaku telah ditipu seseorang melalui akun MiChat, yang kerap digunakan sarana komunikasi open BO.

Awal mula, L menghubungi seseorang yang mengatasnamakan dirinya Debby. L diminta membyar Rp 400 ribu untuk menyewa kamar hotel, melalui top aplokasi dompet digital milik Debby.

L kemudian menuruti permintaan Debby, ia mengirim uang tersebut kemudian menuju hotel yang dimaksud.

Belum bertemu Debby, L diminta lagi untuk mengirim Rp 600 ribu, katanya untuk deposit. Entah apa yang ada dipikiran L, ia langsung menuju minimarket untuk melakukan top up.

Baca Juga: Perpanjangan SIM Online Sudah Bisa di Samarinda, Kukar, dan Balikpapan

Belum lama top up, L yang masih di minimarket diminta lagi untuk mengirim biaya keamanan Rp 600 ribu. L sepertinya memang tak memahami bahwa ia sedang ditipu, permintaan Debby kemudian diturutinya.

Debby tak kunjung berhasil ditemui L. Malahan, L kembali diminta biaya administrasi sebesar Rp 600 ribu lagi. Tak punya uang lagi, L bukannya sadar, ia justru mencari pinjaman dan berhasil mendapatkan Rp 800 ribu, kemudian mengirim ke Debby.

L dijanjikan oleh Debby, usai mentransfer mereka dapat bercinta di hotel yang dimaksud. L akhirnya bergegas ke hotel yang disebut Debby.

"Saya tunggu sekitar satu jam di lobi (hotel). Ternyata dia chat lagi minta Rp 600 ribu. Katanya untuk manager hotel," kata L, Selasa (13/4/2021) dilansir dari Presisi.co, jaringan Suara.com.

Akhirnya, L curiga juga pad Debby. Ia bergegas mendatangi manajemen hotel. Dengan polosnya ia bertanya,

Baca Juga: Kerumunan di Pasar Ramadhan Samarinda, Pelaksanaan Prokes Dievaluasi

“Pak, apa di sini ada cewek open BO? Saya sudah transfer Rp 2 juta lebih. Tapi cewek itu tak muncul juga,” tanya L.

Dengan tegas manajemen hotel membantah menyediakan perempuan untuk open BO. Penjelasan itu membuat Don Juan semakin sadar bahwa sosok Debby itu palsu dan sedang menipunya.

L saat melaporkan penipuan open BO yang dialaminya di Pos FKPM Pelita. [Muhammad Budi Kurniawan/Presisi.co]

Ketua FKPM Marno menerangkan, kasus penipuan ini modus baru. L baru pertama kali mencoba layanan open BO itu mengaku baru lima hari mengunduh aplikasi percakapan tersebut.

"Modusnya disuruh top up di dompet digital pelaku," terang Marno.

Marno meminta agar peristiwa ini dijadikan pelajaran. Supaya ke depan tidak mudah menjadi korban penipuan.

"Kami berusaha bantu mencari pelaku. Semoga pelakunya bukan orang luar Kalimantan," pungkasnya.

Load More