SuaraKaltim.id - L (19) melapor ke Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Pelita. Kepada Ketua FPKM Marno Mukti, L mengaku telah ditipu seseorang melalui akun MiChat, yang kerap digunakan sarana komunikasi open BO.
Awal mula, L menghubungi seseorang yang mengatasnamakan dirinya Debby. L diminta membyar Rp 400 ribu untuk menyewa kamar hotel, melalui top aplokasi dompet digital milik Debby.
L kemudian menuruti permintaan Debby, ia mengirim uang tersebut kemudian menuju hotel yang dimaksud.
Belum bertemu Debby, L diminta lagi untuk mengirim Rp 600 ribu, katanya untuk deposit. Entah apa yang ada dipikiran L, ia langsung menuju minimarket untuk melakukan top up.
Baca Juga: Perpanjangan SIM Online Sudah Bisa di Samarinda, Kukar, dan Balikpapan
Belum lama top up, L yang masih di minimarket diminta lagi untuk mengirim biaya keamanan Rp 600 ribu. L sepertinya memang tak memahami bahwa ia sedang ditipu, permintaan Debby kemudian diturutinya.
Debby tak kunjung berhasil ditemui L. Malahan, L kembali diminta biaya administrasi sebesar Rp 600 ribu lagi. Tak punya uang lagi, L bukannya sadar, ia justru mencari pinjaman dan berhasil mendapatkan Rp 800 ribu, kemudian mengirim ke Debby.
L dijanjikan oleh Debby, usai mentransfer mereka dapat bercinta di hotel yang dimaksud. L akhirnya bergegas ke hotel yang disebut Debby.
"Saya tunggu sekitar satu jam di lobi (hotel). Ternyata dia chat lagi minta Rp 600 ribu. Katanya untuk manager hotel," kata L, Selasa (13/4/2021) dilansir dari Presisi.co, jaringan Suara.com.
Akhirnya, L curiga juga pad Debby. Ia bergegas mendatangi manajemen hotel. Dengan polosnya ia bertanya,
Baca Juga: Kerumunan di Pasar Ramadhan Samarinda, Pelaksanaan Prokes Dievaluasi
“Pak, apa di sini ada cewek open BO? Saya sudah transfer Rp 2 juta lebih. Tapi cewek itu tak muncul juga,” tanya L.
Dengan tegas manajemen hotel membantah menyediakan perempuan untuk open BO. Penjelasan itu membuat Don Juan semakin sadar bahwa sosok Debby itu palsu dan sedang menipunya.
Ketua FKPM Marno menerangkan, kasus penipuan ini modus baru. L baru pertama kali mencoba layanan open BO itu mengaku baru lima hari mengunduh aplikasi percakapan tersebut.
"Modusnya disuruh top up di dompet digital pelaku," terang Marno.
Marno meminta agar peristiwa ini dijadikan pelajaran. Supaya ke depan tidak mudah menjadi korban penipuan.
"Kami berusaha bantu mencari pelaku. Semoga pelakunya bukan orang luar Kalimantan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Perpanjangan SIM Online Sudah Bisa di Samarinda, Kukar, dan Balikpapan
-
Kerumunan di Pasar Ramadhan Samarinda, Pelaksanaan Prokes Dievaluasi
-
Rusaknya Jalan Poros Samarinda-Bontang, BPJN Diminta Bergerak Cepat
-
Suasana Pasar Ramadhan di GOR Segiri Samarinda, Prokes Tak Dilaksanakan?
-
Jadwal imsakiyah Samarinda Rabu 14 April 2021
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Maladewa-nya Indonesia: Eksplorasi Surga Tersembunyi di Pulau Maratua
-
5 Rekomendasi Pompa Air Watt Kecil Terbaik 2025, Hemat Listrik dan Menyedot Efisien
-
Menumbuhkan Ketangguhan Mental Anak dan Perempuan, Prioritas Baru Bangsa
-
Penajam Dapat 10 Sekolah Baru, Pemerintah Pusat Genjot Infrastruktur Pendidikan Penyangga IKN
-
Ekspor Batu Bara Turun, Ekonomi Kaltim Tetap Tangguh Hingga Akhir 2025