SuaraKaltim.id - Pengawasan terhadap aktivitas tangkap nelayan yang mengancam kelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati laut dan sungai terus diawasi Pemerintah Provinsi Kalimanatnan Timur.
Pembinaan terhadap puluhan nelayan di Bontang dilakukan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kaltim Riza Indra Riadi peserta yang dibina ialah nelayan yang melakukan penangkapan ikan dengan cara mengebom.
“Di Bontang terjadi 31 ilegal fishing, setelah diberikan penyuluhan dan pembinaan akhirnya para nelayan sadar dan tidak lagi melakukan penangkapan ikan dengan cara pengeboman,” ujarnya, dikutip Inibalikpapan.com, media jaringan Suara.com, dari Humas Pemprov Kaltim.
Tak hanya sekedar diberikan pembinaan. Para nelayan juga mendapat bantuan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Puluhan nelayan tersebut, kini tak lagi menggunakan cara-cara yang dilrang dan mengancam ekosistem laut.
Baca Juga: Tangkap Ikan Pakai Kompresor, 14 Nelayan di Simeulue Ditahan
“Sudah masuk dalam budidaya dan menangkap dengan cara ramah lingkungan yaitu menggunakan jaring yang lubangnya besar,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, pengawasan bukan hanya di laut, namun di sungai dan danau. Bekerjasama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Kota diantaranya larangan menangkap ikan menggunakam alat strum, racun dan lainya.
“Kita terus eksis bersama kabupaten/kota untuk menjaga dan memelihara biota laut maupun sungai dan danau, sehingga ikan-ikan tetap bisa berkembang, dan ketersediaan ikan tetap terjaga dari ilegal fishing,” ujarnya.
Termasuk juga dilakukan pemeriksaan kelayakan kapal nelayan setiap tahun, sebagai upaya menjaga keselamatan para nelayan. Alat tangkap ikan yang digunakan nelayan juga selalu diawasi, tidak merusak lingkungan.
“Jadi bagaimana kita menjaga dan memelihara biota laut maupun sungai dan danau, sehingga ikan-ikan tetap mendapat suplay makanan yang terjamin dengan tetap terjaga dan terpeliharanya ekosistimnya,” ujarnya.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Bontang, Kamis 29 April 2021
Berita Terkait
-
Tangkap Ikan Pakai Kompresor, 14 Nelayan di Simeulue Ditahan
-
Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Bontang, Kamis 29 April 2021
-
Nelayan Aceh Dibebaskan Setelah Dapat Pengampunan Otoritas Myanmar
-
Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Bontang, Rabu 28 April 2021
-
Basri-Najirah Siap Wujudkan Bontang Sebagai Kota Industri Baru
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
Terkini
-
Cara Aman Klaim Saldo Gratis, Klik Kumpulan Link DANA Kaget Aktif Terbaru Hari Ini
-
Rezeki Jumat Sebelum Gajian, 3 Link DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Isi Dompet Digitalmu
-
Partai Penutup Sarat Makna, Borneo FC Siap Hadapi Momen Perpisahan
-
10 Link Saldo Gratis DANA Kaget Hari Ini, Segera Klik!
-
Anak 6 Tahun di Samarinda Jualan Tisu dan Gores Mobil, Orang Tua Malah Menyuruh