SuaraKaltim.id - Desa Giri Mukti di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kini menjelma menjadi salah satu kawasan pertanian yang produktif di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kesuksesan ini berawal dari inisiatif warga mengolah lahan tidak produktif menjadi ladang hortikultura yang bernilai ekonomi.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Giri Mukti, Hendro Jatmiko, Selasa, 8 Juli 2025.
“Sejak 2022, kami mengembangkan pertanian hortikultura dan dikerjakan kelompok tani,” ujar Hendro, disadur dari ANTARA, Rabu, 9 Juli 2025.
Baca Juga: Tarif Rp 700 Ribu Sekali Kencan: Bisnis Gelap Ikut Tumbuh di IKN
Program ini dikenal dengan nama KENARI (Ketahanan Pangan Giri Mukti) dan mendapatkan dukungan dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan.
Pendampingan diberikan mulai dari pengolahan lahan, budidaya tanaman, hingga pengolahan limbah dapur dan pasar menjadi pupuk organik menggunakan mesin pencacah sederhana.
“Dulu lahan ini kosong, selain bisa ditanami cabai, tomat, melon, dan jagung, juga ada sayuran lain. Untuk pupuknya kami buat sendiri dari limbah dapur dan pasar,” terang Purwanto, anggota Kelompok Tani Kenari.
Salah satu komoditas andalan yang sukses dikembangkan adalah melon.
Hasil panen melon secara massal pada akhir Juni 2025 menjadi penanda keberhasilan program ini.
Baca Juga: IKN Dongkrak Ekonomi Penajam: Pertumbuhan Tembus 23 Persen
Selain itu, Kelompok Tani Sawit Lestari berhasil mengelola 10 hektare lahan jagung, dengan produksi rata-rata 5,5 ton per hektare dan harga jual mencapai Rp5 juta per ton di pasar lokal.
Pasar utama dari hasil pertanian Giri Mukti berada di Balikpapan dan Penajam, menyasar kebutuhan rumah tangga dan warung makan.
Sejumlah kelompok tani bahkan mulai merambah kerja sama distribusi yang lebih luas untuk memperkuat mata rantai pemasaran.
Program ini tak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga menyentuh aspek pelatihan kemasan, strategi pemasaran, dan pengolahan pakan ternak secara fermentasi untuk meningkatkan nilai tambah petani.
“Dulu banyak yang ragu bertani karena hasilnya tidak pasti. Sekarang mereka lihat sendiri, ada hasil, ada pasar,” ungkap Hendro, menggambarkan perubahan mindset warga desanya.
Bagi PT KPI Unit Balikpapan, keterlibatan dalam program ini mengantarkan mereka meraih penghargaan Nusantara CSR Award 2025.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Ibu Rumah Tangga Jadi Motor Ekonomi: Semangat UMKM di Festival PKK 2025
-
Di Balik Rakernas PKK, Ada Perjuangan Ribuan Kader dari Pelosok Negeri
-
Dari Samarinda ke IKN: Kaltim Jawab Kepercayaan Pusat Lewat Rakernas PKK
-
Dekat IKN, Desa Giri Mukti Tunjukkan Potensi Jadi Sentra Hortikultura Kaltim
-
Pemprov Kaltim Dorong Hilirisasi Batu Bara Demi Ekonomi Berkelanjutan