Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 17 Juni 2021 | 06:15 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan Andi Sri Juliarty. [Nur Rizna Feramerina/Presisi.co]

SuaraKaltim.id - Banyaknya warga yang berasal dari luar Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) setelah Idulfitri 2021 menjadi salah satu faktor terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Kota Balikpapan. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan Andi Sri Juliarty mengemukakan, ada peningkatan sekitar 10 persen kasus Covid-19 di Kota Minyak tersebut. 

Dia mengemukakan, kebanyakan kasus berasal dari para pekerja luar daerah. Pun juga ada kasus dari orang yang sudah lama menetap di Balikpapan, tetapi KTP luar daerah.

"Baik pekerja baru maupun pekerja yang ganti grup," ujarnya seperti dilansir Presisi.co-jaringan Suara.com pada Rabu (16/6/2021).

Baca Juga: Respons Ledakan Kasus Covid-19, Mulai Juli Ditarget 1 Juta Dosis Vaksin per Hari

Lantaran itu, Satgas Covid-19 Balikpapan kemudian berinisiasi membentuk tim monitoring untuk mengevaluasi perusahaan-perusahaan di Balikpapan yang nantinya bertugas mengantisipasi lonjakan kasus. Tim tersebut nantinya terdiri dari beberapa OPD 

"Tim ini terdiri dari Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Kesehatan, Satpol PP, dan Satgas Kecamatan di mana perusahaan berada," ujarnya.

Tim ini nantinya yang akan rutin meninjau perusahaan jika ditemukan kasus Covid-19 di tempat kerja.

Untuk diketahui, sebelum Lebaran kasus Covid-19 di Balikpapan berada di sekitar 20 kasus. Namun beberapa hari lalu, sempat naik jadi 41 kasus dan turun lagi ke 30 kasus.

Hingga kini, upaya screening kasus Covid-19 di Balikpapan ini terbantu dengan adanya layanan GeNose di Pelabuhan Semayang yang sejak Selasa 15 Juni 2021 telah diterapkan.

Baca Juga: Indonesia Darurat Covid-19! Keterisian Tempat Tidur Pasien RS di 15 Daerah Capai 90 Persen

Load More