SuaraKaltim.id - Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Harya Muldianto mengakui hingga saat ini Kota Balikpapan masih defisit air baku. Meski begitu, pihaknya sudah memiliki beberapa program untuk menjadi solusi defisit air baku tersebut hingga 2025 mendatang.
Hal tersebut disampaikannya pada Senin (14/6/2021). Untuk diketahui, persoalan defisit air baku tersebut merupakan permasalahan yang serius dihadapi selain banjir.
“Kita bisa menambah 820 liter perdetik dari bendungan teritip, bendungan sepaku semoi dan Embung Aji Raden untuk memenuhi bahan baku air bagi warga Balikpapan sampai 2030 tidak defisit,” katanya seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com.
Dia mengemukakan, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiga bendungan itu diestimasi selesai pada 2024. Sebab menurutnya, permasalahan air bersih bukan hanya penyediaan bendungan saja.
“Ada lagi yang perlu disiapkan masalah instalasi pengelola airnya masih harus disiapkan, kami dari sumber daya air hanya menyiapkan air bakunya saja,” akunya.
Baca Juga: BWS Kalimantan IV Sebut Menghilangnya Air di Waduk Telagasari Fenomena Biasa
Sementara untuk pasokan untuk air di wilayah ibu kota negara (IKN) baru, diungkapkannya, masih mengandalkan Bendungan Sepaku smoi yang nilai investasinya sekitar Rp 556 miliar, sedangkan untuk Bendungan Aji Raden Rp 200 miliar.
“Kalau IKN bisa beberapa sumber air yang kita bangun memenuhi IKN, seperti intake sepaku, bendungan batulempek, dan galian bekas tambang, kalau IKN sampai 2045 masih surplus 1,3 meter kubik dengan infrastruktur yang kami siapkan,” jelasnya.
Selain itu, dia juga mengemukakan, ada sumber air yang bisa diambil dari Loakulu Kukar yang memungkinkan bisa masuk ke arah calon IKN.
Sedangkan, untuk penggunaan air laut sebagai sumber air bersih membutuhkan anggaran yang besar karena berkaitan dengan teknologinya.
“Air laut memang lebih mahal, Rp 30 ribu per kubik untuk air bersihnya. Ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan penggunaan air bersih yang dihasilkan dari bendungan atau pengolaan sungai, jadi nilai investasinya tidak seimbang. Kalaupun subsidi pemerintah akan mengeluarkan terlalu banyak anggaran,” katanya.
Baca Juga: Ini Sosok Pria yang Dijuluki Avatar Pengendali Api Saat Kebakaran Hebat di Gunung Bugis
Berita Terkait
-
Kota Balikpapan Raih Posisi Teratas dalam Pembangunan di Kaltim
-
Berita Keluhan Warga Mengenai Jalan Rusak Disoal, AJI Minta Wali Kota Balikpapan Selesaikan ke Dewan Pers
-
Classy Yamaha Exhibition Pentas di Kota Balikpapan dan Banjarbaru, Dua Model Andalan Jadi Sasaran Selfie
-
PAM Jaya Targetkan 100 persen Layanan Air Bersih di 2030, Begini Tantangannya
-
Ada Perubahan Peraturan, Berikut Rincian Kenaikan Pajak Air Tanah di Jakarta
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Hibah $7,6 Juta dari AS untuk Wujudkan Pusat Komando di IKN
-
Pilkada Serentak Kaltim, Milenial dan Gen Z Diharapkan Jadi Penentu Arah Baru
-
Klarifikasi 4 Lurah Terkait Bimtek, Polisi Bontang Pastikan Penyelidikan Berlanjut
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS