Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 06 Juli 2021 | 13:24 WIB
Rekaman CCTV milik Ketua RT 30 yang menampilkan Zahra tengah berjalan sendirian sebelum diculik di Jalan Baitul Makmur Gang Anthorium II Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur. [Presisi.co/istimewa]

SuaraKaltim.id - Penculikan terhadap bocah berusia lima tahun yang terjadi di Jalan Baitul Makmur Gg Anthorium II RT 30 Kelurahan Manggar, Kecamatan Balkpapan Timur pada Selasa (29/6/2021) hingga kini masih belum diketahui pelakunya. Meski pelaku sempat terrekam CCTV.

Meski sudah ditemukan warga di Musala Al Barokah, Jalan Perona III Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan pada Selasa (6/7/2021) pagi. Polisi masih menyelidiki pelaku penculikan yang menjadi viral di media massa lokal.

Dari kronologis yang dilansir Presisi.co-jaringan Suara.com, sebelumnya penculikan, bocah bernama Maritza Adiba Zahra sempat tidur bersama Ibunya, Ika, 30 tahun. Namun tak berapa lama dia terbangun dan meminta izin untuk main di luar rumah.

Kakek Zahra, Sutrisno mengatakan, anaknya pun mengizinkan sang cucu bermain. Namun sekira pukul 17.00 Wita, Ika pun mulai mencari keberadaan putrinya. Lantaran, tak ditemui di sekitar rumah.

Baca Juga: Bocah 5 Tahun yang Diculik Seminggu Lalu, Akhirnya Ditemukan di Musala Kawasan Sepinggan

"Habis magrib ibunya telepon saya. Menanyakan apakah Zahra ikut saya. Saya bilang tidak ada dan saya suruh cari di belakang rumah," katanya.

Tak lama, Sutrisno menerima pesan WhatsApp dari anaknya yang lain. Dia diminta membantu mencarikan Zahra. Saat itu, firasat Sutrisno mengungkapkan ada yang tidak beres.

Tak lama Sutrisno pun mendatangi rumah Zahra dan melihat anaknya menangis. Berselang tak lama, ketua RT setempat mengunjungi rumah Zahra dan memperlihatkan rekaman CCTV.

Dari tayangan tersebut terrekam Zahra sedang berjalan kaki pada pukul 15.15 Wita. Berselang empat menit kemudian, Zahra dibawa seorang pria tak dikenal menggunakan motor matik.

"Kondisi di sini, jam segitu memang jam tenang. Mungkin saat itu dimanfaatkan pelaku," katanya.

Baca Juga: Semburan Gas Setinggi 50 Meter di Sumur Bor, Gegerkan Warga Sepinggan

Dia mengaku ada kejanggalan dengan peristiwa itu, sebab biasanya cucu perempuannya tidak cepat akrab dengan orang asing.

"Cucu saya kalau orang enggak kenal, misalnya saja tetangga saya, saja sulit akrab, apalagi sama orang tidak dikenal," ungkapnya.

Sutrisno dan keluarga akhirnya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Balikpapan Timur.

Sementara itu, Kapolsek Balikpapan Timur Kompol FX Hartanta menduga, Zahra mengenal pria yang menculiknya.

"Untuk anak seusia itu, kemungkinan besar akan teriak atau berontak ketika dibawa orang yang tidak dikenal," katanya.

Pun dia juga mengungkap, jika orang tua Zahra telah berpisah. Sang Ayah diketahui bekerja di daerah Bulungan, Kalimantan Utara.

Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menjelaskan, biasanya pelaku penculikan anak berasal dari orang terdekat. Sebab pelaku memahami kebiasaan korban.

"Biasanya pelaku tahu jadwal di keluarga korban, ketika ada peluang maka langsung dimanfaatkan. Tapi bisa juga karena kelengahan kita sehingga pelaku langsung beraksi ketika ada kesempatan," ujarnya.

Dia meminta seluruh orang tua meningkatkan kewaspadaan. Sebab di situasi saat ini, banyak masyarakat yang terdesak kebutuhan ekonomi, sehingga menghalalkan segala cara agar bisa mendapatkan uang.

"Semua warga harus peduli. Jadi harus gotong royong melindungi meski itu bukan anaknya," katanya.

Bocah lima tahun korban penculikan di Balikpapan ditemukan di musala kawasan Kelurahan Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan pada Selasa (6/7/2021). [Dok.]

Untuk diketahui, Zahra ditemukan selamat di Musala Al Barokah yang berlokasi di Jalan Perona III Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan, Selasa (6/7/2021) pagi.

"Dia tinggal sendirian di Mushalla Al Barokah perona tiga. Mohon maaf info awal katanya di daerah Daksa," tulis Siti Fatimah pada dinding Facebooknya.

Sementara itu, Ketua RT 30 Manggar Nurhadi ketika dikonfirmasi mengenai kabar tersebut, membenarkannya. Dia mengatakan kalau sang anak ditemukan di kawasan Sepinggan, Balikpapan Selatan.

"Benar, informasinya sudah ditemukan. Tadi saya juga sudah video call sama ibu dan anak. Mereka sudah bersama," ungkapnya kepada SuaraKaltim.id.

Saat disinggung soal penemuan pastikan sang anak, Nurhadi masih enggan membeberkannya. Dia beralasan tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan.

"Nanti takutnya salah. Yang pasti sudah ditemukan si anak. Saat ini saya mau ke kantor polisi dulu karena dipanggil oleh pihak kepolisian," tambahnya.

Terpisah, Kanit PPA Satreskrim Polresta Balikpapan Iptu Iskandar ketika kembali dikonfirmasi, membenarkan penemuan korban. Menurutnya, korban ditemukan warga di lokasi pada waktu subuh.

"Benar, tadi pagi kami langsung ke tempat kejadian perkara (TKP). Awalnya warga menemukan sang anak dan kami menuju lokasi setelah mendapat informasi," katanya.

Ditambahkannya, saat ini sang anak sudah bersama dengan pihak kepolisian dan sang ibu sedang dalam pemeriksaan guna mendalami peristiwa tersebut.

"Masih dalam pemeriksaan. Saat ini tengah kami dalami," pungkasnya.

Load More