SuaraKaltim.id - Pemerintah resmi memperpanjang penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) beberapa waktu lalu.
Meski diperpanjang, namun pemerintah membolehkan sejumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) beroperasi namun dengan pembatasan tertentu.
Seperti rumah makan hingga warteg yang sebelumnya hanya bisa take away atau dibawa pulang kini bisa melayani makan di tempat.
Namun aturan makan di tempat dengan jumlah yang telah ditentukan, sesuai dengan surat edaran Mendagri juga dibatasi waktu makannya hanya 20 menit.
Tentu saja aturan tersebut menjadi kontroversi dan banyak yang menganggap aturan tersebut membuat warga harus makan lebih cepat agar tidak melanggar aturan tersebut.
Meski begitu, sebenarnya ada potensi bahaya yang akan dirasakan jika makan terlalu cepat. Seperti bisa memicu penyakit karena cara makan yang tidak tepat yaitu, salah satunya makan terlalu cepat.
Selain itu, diabetes dan obesitas juga bisa diderita warga jika makan terlalu cepat. Tak hanya itu, bahaya makan terlalu cepat juga bisa mengancam kesehatan seseorang. Sebab, cara makan cepat dapat menimbulkan gangguan dan penyakit.
Dilansir dari laman cleaneatingmag.com, Suara.com merangkum beberapa dampak bahaya makan terlalu cepat dari sisi kesehatan:
1. Kegemukan (Obesitas)
Baca Juga: Ketahui Bahaya Makan Terlalu Cepat saat Aturan Makan di Tempat 20 Menit Berlaku
Makan terlalu cepat dapat menyebabkan peningkatan risiko kelebihan berat badan (obesitas). Bahkan dalam sebuah penelitian, orang yang makan terlalu cepat akan merasakan lebih cepat lapar dibandingkan dengan mereka yang santai saat makan. Lantaran terjadi peningkatan metabolisme setelah makan. Selain itu, kebiasaan makan cepat dapat mengganggu hormon usus yang mengatur nafsu makan dan memberi sinyal kenyang.
2. Diabetes
Bahaya makan terlalu cepat selanjutnya, yaitu meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Berdasarkan sebuah penelitian, pria dan wanita paruh baya tanpa diabetes mengatakan makan cepat dapat meningkatkan risiko resistensi insulin. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak menggunakan insulin secara efektif, sehingga bisa berdampak diabetes.
3. Sindrom Metabolik
Risiko lain yang ditimbulkan dari makan terlalu cepat, yakni meningkatkan kemungkinan terjadi sindrom metabolik. Sindrom metabolik ialah sekelompok faktor yang meningkatkan risiko penyakit berbahaya, seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
Dari hasil studi, ada hampir 9.000 orang berusia lebih dari 40 tahun yang tidak memiliki sindrom metabolik. Namun bila makan terlalu cepat dalam waktu tiga tahun akan memungkinkan mengembangnya sindrom metabolik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Link Download SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 PDF, Cek Jadwal Libur Nasional Terbaru
- 7 Orang Kena OTT, Satu Tim KPK Masih Menunggu di Sulawesi Selatan
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Kenapa Disebut 9 Naga? Tragedi Tewasnya Joel Tanos Cucu '9 Naga Sulut' Jadi Sorotan
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh Terbaru Agustus 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik Agustus 2025
-
Auto Bisa Tebak Kepribadianmu: Kamu Tim Vans atau Tim Converse?
-
Daftar Saham IHSG yang Resmi Masuk MSCI, Ada yang Auto Naik 20 Persen
-
Sri Mulyani Jualan Surat Utang di Australia: Laris Manis Diserbu Investor
Terkini
-
PPU Gerakkan 11 Puskesmas Cek Kesehatan Anak Sekolah di Wilayah Penyangga IKN
-
Kemarau Picu Krisis Pangan, Mahulu Minta Gudang Bulog di Perbatasan
-
Gen Z Kaltim Bikin Gim, AR, dan VR untuk Selamatkan Budaya dan Alam Daerah
-
Dukung IKN, Kukar Genjot Pertanian, Pariwisata, dan SDM Unggul
-
Cegah Sebelum Terbakar: Strategi Baru Tangani Karhutla di Kaltim