SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), memperkuat posisi sebagai daerah penopang utama Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui pengembangan sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan hortikultura.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menjawab kebutuhan pangan dan memperkuat daya saing lokal seiring tumbuhnya IKN.
Hal itu disampaikan Bupati Kukar Aulia Rahman Basri di Tenggarong, Kamis, 7 Agustus 2025.
"Saat ini, Kukar sudah menjadi lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), salah satunya dengan produksi padi terbanyak di Kaltim yang mencapai 106.553 ton gabah kering giling pada 2024," katanya, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.
Tidak berhenti sebagai lumbung pangan Kaltim, Pemkab Kukar kini mengarahkan fokus menjadi penyedia pangan utama untuk IKN.
Menurut Aulia, upaya ini telah dimulai sejak dua tahun terakhir melalui pembangunan infrastruktur pendukung dan kolaborasi lintas sektor.
"Setelah menjadi lumbung pangan bagi Kaltim, maka Pemkab Kukar menargetkan ke depan menjadi lumbung pangan bagi IKN," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Pemkab telah menyiapkan berbagai sarana dan bekerja sama dengan berbagai pihak agar Kukar bisa memasok kebutuhan pangan ke wilayah IKN.
Ia juga melihat potensi Kukar sebagai kawasan penyangga tidak hanya dari sisi pangan, tetapi juga pariwisata dan sumber daya manusia.
Baca Juga: Dukung Ekonomi Lokal dan IKN, PPU Perluas Jaringan Internet di Destinasi Wisata
"Kami paham bahwa IKN dipersiapkan menjadi kota berteknologi tinggi, tapi kami berpotensi menjadi daerah pemasok pangan dan tujuan wisata bagi warga yang tinggal di IKN dan sekitarnya, sehingga pertanian dalam arti luas dan pariwisata menjadi penekanan di RPJMD Kukar," ucapnya.
Kukar juga tengah melakukan transformasi arah pembangunan dengan mengedepankan sektor berkelanjutan.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), pemerintah mendorong pergeseran dari ketergantungan pada sumber daya alam tak terbarukan ke sektor yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan seperti pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Aulia menyebut kehadiran IKN justru menjadi pemicu percepatan pembangunan di Kukar.
Ia berharap masyarakat lokal dapat tumbuh dan berkembang seiring dengan peluang yang dibuka oleh proyek nasional ini.
Ia juga memastikan bahwa urusan pelayanan publik tetap berjalan normal, terutama di wilayah Kukar yang akan masuk dalam area IKN.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
PDIP Anggap Diplomasi Prabowo di PBB Perkuat Politik Bebas Aktif Indonesia
-
Disebut Kredibel, Mahfud MD Dipandang Tepat Masuk Komisi Reformasi Polri
-
Kementerian BUMN Turun Status, DPR Pastikan Tak Melebur dengan BPI Danantara
-
Dasco: RUU Perampasan Aset Dibahas Usai Revisi KUHAP Rampung
-
Cak Imin: Pidato Bung Karno dan Prabowo Sama-Sama Menggema di PBB