SuaraKaltim.id - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tak lagi semata-mata soal infrastruktur pemerintahan.
Di balik megaproyek ini, Indonesia tengah membangun sesuatu yang lebih besar: sebuah kota masa depan yang menjadi cikal bakal peradaban baru.
Inilah yang menjadikan investasi di wilayah sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menarik perhatian dunia.
Hal itu disampaikan Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono saat ditemui di Sepaku, Penajam Paser Utara, Selasa, 5 Agustus 2025.
"IKN hadir bukan sekedar sebagai pusat pemerintahan baru, tapi laboratorium hidup model kota masa depan Indonesia," tegas Basuki, disadur dari ANTARA, Kamis, 7 Agustus 2025.
Menurut Basuki, nilai strategis IKN tidak hanya terletak pada pembangunannya, melainkan juga pada perannya dalam membentuk pola hidup dan budaya baru yang berakar kuat di Indonesia namun berpandangan global.
"Investasi di IKN bukan hanya persoalan pembangunan, melainkan juga bagian dari membentuk peradaban baru yang berakar kuat dan mengarah ke dunia," lanjutnya.
Sebagai proyek strategis nasional, pembangunan IKN telah diatur dalam Undang-Undang dan didukung penuh oleh anggaran negara.
Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) menjadi titik utama yang kini digarap secara intensif. Di zona 1A dibangun istana negara, sementara legislatif dan yudikatif berada di sisi kanan dan kiri kawasan.
Baca Juga: PPU Siapkan Pemekaran dan Layanan Dasar di Sekitar IKN, Ajukan 50 Hektare ke Bank Tanah
Pembangunan zona 1B juga telah dimulai, didorong oleh instruksi Presiden agar sektor legislatif dan yudikatif bisa rampung dalam tiga tahun.
"Kepala negara perintahkan pembangunan yudikatif dan legislatif segera diselesaikan dalam tiga tahun," jelas Basuki.
Untuk menopang tahapan pembangunan strategis berikutnya, pemerintah telah menyetujui alokasi APBN sebesar Rp 48,8 triliun untuk menjadikan IKN sebagai Ibu Kota Politik pada 2028.
Dari catatan Otorita IKN, nilai investasi yang telah terealisasi mencapai Rp 65,73 triliun.
Di sektor hunian, investasi berbasis skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) telah menembus Rp 63,3 triliun.
Sedangkan untuk proyek jalan dan terowongan multi utilitas (MUT) mencapai sekitar Rp 71,8 triliun. Investor pun datang dari dalam dan luar negeri.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
5 Mobil BMW Bekas di Bawah 100 Juta, Elegan dengan Fitur Kenyamanan Ekstra
-
7 Mobil Kecil Bekas Mulai 30 Jutaan: Mesin Gahar, Berteknologi Tinggi
-
4 Mobil Kecil Suzuki Bekas yang Mesinnya Awet dan Andal, Cocok buat Pemula
-
4 Mobil Mewah Bekas Murah buat Keluarga: Interior Elegan, Suspensi Nyaman
-
5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah