SuaraKaltim.id - Kasus kematian yang terus naik membuat tim pemulasaraan jenazah kelimpungan menangani. Di Kota Makassar contohnya, pengurusan jenazah bahkan harus mengantre. Bahkan hingga jenazah membusuk.
Hal itu terjadi Di RSUD Daya. Pekan lalu, ada empat jenazah yang menunggu untuk dimakamkan.
Namun, terpaksa harus menunggu 24 jam, lantaran Satgas Covid-19 Sulsel lamban untuk menjemput. Penjemputan jenazah harus masuk ke dalam daftar antrean, mengingat sedemikian banyaknya permintaan dari rumah sakit.
"Jenazah ini dimakamkan di Macanda Gowa sehingga menjadi tugas Satgas Covid-19," ujar Direktur RSUD Daya Makassar Ardin Sani, Selasa (27/07/2021).
Ardin menjelaskan, jenazah tak kunjung dijemput dalam waktu yang disebutkan. Akibatnya, pembusukan terjadi di rumah sakit.
"Satgas menyebut empat jenazah ini masuk dalam nomor antrian 32 dari 52 jenazah yang harus ditangani," bebernya.
Diperjelas oleh Ardin, kejadian itu terjadi pada Sabtu hingga Minggu pekan lalu. Ada empat jenazah terkonfirmasi Covid-19, yang ditangani pihaknya.
Dua diantaranya adalah orang yang melakukan isolasi mandiri (Isoman), namun meninggal di rumahnya. Pihak RS Daya kemudian diberi tanggung jawab, untuk melakukan pemulasaraan jenazah.
Sementara jenazah lainnya meninggal Senin kemarin, saat menjalani proses perawatan. Pihaknya kemudian melakukan pemulasaraan.
Baca Juga: Antibodi Vaksin Covid-19 Merek Sinovac Turun Setelah 6 Bulan
Harusnya, usai pemulasaraan selesai, jenazah langsung dijemput. Namun, oleh pihak Satgas baru dijemput pada pukul 03.00 dini hari.
"Mereka katanya sangat sibuk. Kita disuruh bersabar," tambahnya lagi.
Ia mengatakan respon Satgas Covid-19 Sulsel memang kadang lamban. Entah apa penyebabnya. Dan entah apa alasan lainnya.
"Kita sayangkan ada kejadian seperti ini, namun kita juga pahami kondisi sekarang, mungkin satgas kekurangan tenaga. Tapi jenazah harus cepat ditangani, jangan sampai terlalu lama di rumah sakit," harapnya.
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, proses pemakaman jenazah kini boleh dilakukan oleh pihak rumah sakit. Tak perlu lagi ke Satgas Covid-19.
"Sudah ada kesepakatan dengan pihak pemkot, jenazah di RS pemkot, atau yang meninggal di rumah, akan diurus oleh pemkot," ungkapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
Hetifah Tekankan Pentingnya Satgas Anti-Kekerasan di Perguruan Tinggi
-
Hilirisasi Mineral dan Batubara Jadi Fokus Laporan Bahlil ke Prabowo
-
Bahlil Lahadalia Santai Tanggapi Teguran Menteri oleh Presiden Prabowo
-
Teddy Indra Wijaya Dinilai Jadi Penghubung Kunci antara Presiden dan Rakyat
-
Dua Sosok yang Paling Disorot di Kabinet Prabowo: Purbaya dan Teddy