SuaraKaltim.id - Komisi Pengawas Persaingan Usaha Kantor Wilayah (KPPU Kanwil) V memantau obat dan oksigen 1m3 pada Juli ini. Hasilnya, KPPU berhasil mengumpulkan data dari beberapa apotek dan toko alat kesehatan di seluruh provinsi di Kalimantan, puskesmas, distributor perusahaan besar farmasi (PBF) di Balikpapan dan Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim.
Manaek SM Pasaribu, Kepala Kanwil KPPU Wilayah V menyebut, di pekan pertama sampai pekan ketiga Juli, tersedia tiga jenis obat terapi Covid-19. Yakni azithromycin, favipiravir dan oseltamivir. Kelangkaan obat terjadi karena distribusi obat difokuskan ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Kemudian di 27 Juli 2021, KPPU Kanwil V menemukan ketersediaan obat terapi Covid-19 di Kalimantan hanya ada lima jenis obat. Yaitu azithromycin, favipiravir, ivermectin, oseltamivir dan tocilizumab, dimana obat itu hanya ada di Samarinda dan Pontianak.
“Tocilizumab hanya ada di fasyankes yang dialokasikan langsung untuk pasien Covid-19. Dengan jumlah stok yang sangat terbatas dan berebut. Ini keterangan dari Diskes Kaltim,” terangnya yang dilansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Minggu (01/08/2021).
Untuk obat yang susah didapatkan saat ini, lanjut Manaek, adalah remdesivir. Penyebabnya lantaran bahan baku yang harus diimpor. Juga immunoglobulin yang disebutkan memiliki keterbatasan stok di e-katalog obat. Di Kalimantan, obat terapi Covid-19 ini tidak ditemukan di marketplace.
Hanya ada 2 stok obat di Balikpapan, dengan jumlah terbatas
Berdasarkan hasil survei ke beberapa distributor atau PBF di Balikpapan, saat ini stok obat yang dimiliki hanya azithromycin dan favipiravir dengan jumlah terbatas. Itu karena, kapasitas produksi tak seimbang dengan kebutuhan konsumen.
“PBF melayani setiap pembelian yang diajukan apotek ataupun fasyankes. Tidak ada sistem blocking pemesanan obat. Namun saat ini yang sering memesan hanya fasyankes,” papar Manaek.
Pendataan kebutuhan obat wajib di data Diskes Kabupaten/Kota se-Kaltim
Baca Juga: 2 Kriteria Sembuh Covid-19 dan Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Isoman
KPPU Kanwil V telah berkoordinasi dengan Diskes Kaltim. Bahwa pengadaan obat difokuskan untuk fasyankes. Setiap Diskes kabupaten/kota se-Kaltim diminta mendata kebutuhan obat yang kemudian disetorkan kepada Diskes Kaltim. Selanjutnya, Diskes Kaltim akan meminta pasokan obat kepada Kemenkes.
“Diskes tidak pernah membeli obat melalui PBF,” ucapnya.
Sampai dengan minggu keempat, obat terapi Covid-19 tidak tersedia di apotek konvensional. Hanya tersedia di beberapa apotek Kimia Farma. KPPU Kanwil V telah berupaya mencari ketersediaan obat melalui www.farmaplus.kemenkes.go.id per 26 Juli 2021.
Dari hasil pencarian itu ditemukan hanya ada empat jenis obat yang tersedia. Yakni sebanyak 13.500 obat azithromycin, 11.800 favipiravir, 19.400 ivermectin dan 1.877 oseltamivir.
“Namun pada 19 dan 27 Juli 2021 diverifikasi mengenai data stok obat Farmaplus Kemenkes, hasilnya menunjukkan stok obat terapi Covid-19 yang tersedia di apotek sangat terbatas dan tidak sebanyak di website Farmaplus,” jelasnya.
Stok tabung oksigen di Kaltim
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Lima Pemuda Diamankan Usai Viral Tunggangi Penyu di Derawan
-
Bulog Pastikan Stok Beras Samarinda Aman hingga Akhir Tahun
-
IKN dalam Ancaman Narkoba? Polres PPU Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Pengedar
-
Harga Sawit Naik, Petani Kaltim Nikmati Hasil Panen Lebih Manis
-
662 Kasus Kekerasan Tercatat di Kaltim, Mayoritas Korbannya Anak