SuaraKaltim.id - Stigma buruk memang sering diberikan pada sineas lokal Kaltim. Namun, anggapan pembuat film dari luar Jawa tak punya daya saing itu ditepis David Richard. Buktinya, karya pria asal Kukar ini, yang berjudul Ranam dan Looking for Land mendapatkan penghargaan dalam acara bergengsi seperti Jogja-Netpac Asian Film Festival.
Ia menceritakan perjalanan kariernya sebagai sutradara film saat dirinya mulai kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta pada 2012 silam. Awal ia menyukai film, lantaran sewaktu kecil kerap melihat mendiang ayahnya merekam momen bersama keluarga menggunakan handycam.
“Kalau sekarang disebut vlog," kata pria 27 tahun itu, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Minggu (15/8/2021).
Sewaktu kuliah, untuk mendapatkan posisi sebagai sutradara itu cukup sulit. Namun, ada saat di mana naskah yang ditulis olehnya dipilih untuk diangkat menjadi film dan ia menjadi sutradaranya.
Baca Juga: Nasib Guru Honor di Pelosok Kukar, Gaji Rp 250 Ribu Perbulan, Jadi Nelayan Untuk Tambahan
"Awalnya saya editor, karena posisi tata suara masih sedikit, saya mencoba menjadi tata suara, dan di penugasan dokumenter, saya mencoba mengambil job desk sebagai dop," sebutnya.
Setelah menyelesaikan kuliah di ISI Jogjakarta, ia memutuskan kembali ke kampung halaman tercinta, Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar). Ia mau melanjutkan impiannya sebagai sineas. Setibanya di Kukar, ia kesulitan mengumpulkan orang yang ingin bersanding dan memiliki tujuan yang sama dengannya.
Kemudian, bersama temannya mendirikan East Borneo Film. Menurutnya, sudah banyak pembuat film di Kukar yang mengetahui cara membuat film. Namun masih terkendala beberapa hal. Misalnya karena minimnya investor dan budget untuk memproduksi film.
Untungnya pada akhir 2020, ia bertemu dengan orang yang ingin membantu dan mengajak sineas lokal menggarap film bersama Satlantas Kukar. Kemudian bekerja sama dengan Ahmad Riyanto (Diskominfo Kukar), dan didukung masyarakat Muara Enggelam.
"Dari situ terciptalah teaser Guru Beru dan film pendek Duduk Sorangan," ucapnya.
Baca Juga: Hendak Panen Aren, Pria Ini Temukan Jasad Wanita Dalam Karung
Selain itu, tahun ini ia berencana membuat Festival Film, yang menurutnya akan mengejutkan penikmat film di luar Kalimantan. Setelah di 27 Maret 2021 lalu ia sukses menggelar bioskop terapung yang menayangkan karya sineas lokal di atas Danau Melintang, Desa Muara Enggelam, Kukar.
Berita Terkait
-
Jawaban Joko Anwar Usai Dinilai Publik Lebih Pantas Jadi Dirut PFN Ketimbang Ifan Seventeen
-
13 Sineas Komentari Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara, Fedi Nuril Mention Presiden Prabowo
-
Rumah Sudah Digeledah, Hari Ini KPK Panggil Ahmad Ali Terkait Kasus Gratifikasi Eks Bupati Kukar
-
Usut Kasus Eks Bupati Kukar Rita Widyasari, KPK Geledah Rumah Ahmad Ali Nasdem
-
Resmi Ditutup, JAFF 2024 Menjadi yang Terbesar dengan 24 Ribu Pengunjung dalam Seminggu!
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN